BAKHMUT – Bos perusahaan tentara bayaran Wagner Rusia mengatakan pasukannya yang sekarang memperketat cengkeraman mereka di Kota Bakhmut, Ukraina, akan kehabisan amunisi dan jika mereka dipaksa mundur, seluruh garis depan di Bakhmut akan runtuh.
"Jika Wagner mundur dari Bakhmut sekarang, seluruh front akan runtuh," kata Yevgeny Prigozhin dalam sebuah video yang dipublikasikan akhir pekan lalu, sebagaimana dilansir Reuters. "Situasinya tidak akan manis untuk semua formasi militer yang melindungi kepentingan Rusia."
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen kapan dan di mana video itu direkam. Rekaman itu dipublikasikan di saluran Telegram yang menyebarkan berita Prigozhin dan telah mengasosiasikan dirinya dengan Grup Wagner. Video tersebut tidak dipublikasikan di saluran layanan pers Prigozhin yang biasa.
Prigozhin pada Jumat, (3/3/2023) mengatakan bahwa unitnya "secara praktis mengepung Bakhmut," di mana pertempuran telah meningkat dalam seminggu terakhir dengan pasukan Rusia menyerang dari hampir semua sisi.
Tetapi pada Minggu, (5/3/2023) dia mengeluh bahwa sebagian besar amunisi yang dijanjikan pasukannya oleh Moskow pada Februari belum dikirimkan.
"Untuk saat ini, kami mencoba mencari tahu alasannya: apakah ini hanya birokrasi biasa atau pengkhianatan," kata Prigozhin di saluran Telegram layanan persnya yang biasa.
Kepala tentara bayaran secara teratur mengkritik kepala pertahanan dan jenderal top Rusia. Bulan lalu, dia menuduh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan lainnya melakukan "pengkhianatan" karena menahan pasokan amunisi untuk milisinya.