Andi berharap diklat intelijen ini bisa memberi wawasan bagi aparatur di wilayah perbatasan untuk dapat mencegah potensi kerawanan yang berujung disintegrasi bangsa. Sebab, salah satu penyebab disintegrasi bangsa karena adanya konflik horizontal serta berbagai permasalahan yang terjadi di daerah perbatasan negara
"Selaku aparatur negara selalu tingkatkan kewaspadaan dini melalui upaya deteksi dini dan cegah dini terhadap potensi ancaman yang dapat mengganggu stabilitas negara," ujar Andi.
Lebih lanjut, Andi mendorong agar setelah diklat intelijen ini para camat perbatasan dan aparatur PLBN bisa melakukan pemberdayaan masyarakat di bidang deteksi dini dan cegah dini. Ia juga meminta agar para camat bisa membangun komunikasi, kerja sama dan koordinasi aktif antar unsur intelijen negara baik di tingkat pusat maupun di daerah.
"Terus tingkatkan pemahaman terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku khususnya di bidang intelijen dan kewaspadaan dini. Kepentingan bangsa serta pelihara dan pertahankan keutuhan NKRI menjadi prioritas utama," ujar Andi.
Sekadar informasi, legiatan diklat intelijen camat perbatasan ini merupakan kerja sama Ditjen Polpum Kemendagri, BNPP serta Pusdik Intelijen Polri. Kegiatan tersebut diikuti oleh 200 orang peserta dari aparatur Kesbangpol perwakilan provinsi, kabupaten atau kota di seluruh Indonesia, aparatur pengelola perbatasan negara, camat kawasan perbatasan, aparatur PLBN serta aparatur di lingkungan kantor Pusat BNPP.
(Arief Setyadi )