VIDEO yang memperlihatkan momen eksekusi seorang pria, yang diduga sebagai tawanan perang Ukraina, telah beredar. Video mengerikan itu mendapat kecaman dari banyak pihak yang menyebutnya sebagai “bukti kejahatan perang Rusia”.
Dalam video tersebut terlihat seorang pria, dikatakan sebagai tawanan perang Ukraina, menghisap rokok untuk terakhir kalinya di samping lubang kuburan dangkal. Dia kemudian mengatakan 'Glory to Ukraine' (Kejayaan bagi Ukraina) - sementara sekelompok tentara yang tak terlihat terdengar mengejeknya.
Pria itu kemudian ditembak mati dengan senjata otomatis dalam sebuah eksekusi kejam.
Belum ada verifikasi independen mengenai dimana atau kapan video itu direkam atau apakah tayangan itu benar menunjukkan eksekusi seorang tawanan perang Ukraina, seperti yang disarankan oleh Kiev.
Pihak Ukraina menggambarkan kematian tentara itu sebagai sebuah 'kejahatan perang yang keji'. Beberapa politisi Ukraina bahkan menyebut video itu sebagai bukti ‘genosida’ oleh Rusia.
“Video mengerikan dari POW Ukraina yang tidak bersenjata yang dieksekusi oleh pasukan Rusia hanya karena mengatakan 'Kemuliaan bagi Ukraina'. (Sepotong) bukti lain bahwa perang ini adalah genosida," tulis Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di media sosial.
Dia mendesak Jaksa Penuntut Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Khan 'meluncurkan penyelidikan segera atas kejahatan perang yang keji ini'.
Baik Rusia dan Ukraina dalam beberapa kesempatan saling tuduh terkait pembunuhan tahanan perang.
Rusia meluncurkan aksi militer ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Sejak saat itu, konflik yang telah memasuki tahun kedua telah menewaskan ribuan korban, dan memaksa jutaan orang mengungsi.
(Rahman Asmardika)