BELANDA - Regulator obat-obatan Eropa atau European Medicines Agency (EMA) mengatakan menolak kehadiran distrik lampu merah yang dibangun khusus dengan pusat prostitusi di dekat markas mereka pasca-Brexit di Amsterdam.
Mereka mengatakan pihaknya takut akan gangguan, perdagangan narkoba, mabuk, dan perilaku tidak tertib.
Seperti diketahui, Walikota Amsterdam, Femke Halsema, ingin membangun "pusat erotis" bertingkat untuk menggantikan pusat distrik lampu merahnya.
BACA JUGA: Pria Ini Pesan Pelacur untuk Senang-Senang, Ternyata yang Datang Malah Istrinya
Tapi dia menghadapi oposisi lokal yang kuat terhadap pusat baru, di mana prostitusi yang dilegalkan akan terjadi.
BACA JUGA: Banyak Keluhan Warga, Amsterdam Larang Isap Ganja di Jalanan Distrik Lampu Merah Secara Bebas
Sekarang EMA telah bergabung dengan para kritikus, mengatakan masalah yang saat ini mengganggu distrik lampu merah hanya akan dipindahkan ke lokasi baru mana pun.
"Menempatkan Erotic Center di dekat gedung EMA kemungkinan akan membawa dampak negatif yang sama ke area yang berdekatan," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip BBC.
EMA memindahkan kantor pusatnya ke distrik Zuidas selatan Amsterdam pada 2019 setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa (UE). Zuidas adalah salah satu dari beberapa lokasi yang dipertimbangkan untuk pusat erotis.