Sementara itu, Presiden Georgia Salome Zourabichvili menyuarakan dukungannya kepada para pengunjuk rasa saat berbicara melalui video selama kunjungan ke New York, Amerika Serikat (AS).
"Saya di sisi Anda. Hari ini Anda mewakili Georgia yang bebas. Georgia, yang melihat masa depannya di Eropa, tidak akan membiarkan siapa pun mengambilnya masa depan ini,” ungkapnya, dikutip BBC.
Dia telah bersumpah untuk memveto undang-undang tersebut, tetapi Georgian Dream memiliki cukup suara untuk mengesampingkan hak veto presiden di parlemen. Partai tersebut telah mengajukan pendapatnya ke Dewan Eropa.
Gambar dari TV Georgia menunjukkan ratusan polisi anti huru hara di jalanan pada Rabu malam, mengenakan helm dan memegang tameng. Setidaknya satu mobil polisi telah terbalik.
Awan gas air mata naik di atas jalan-jalan di sekitar gedung parlemen saat polisi berusaha membubarkan protes.
Sebelumnya, puluhan ribu orang bergabung pada protes hari kedua.
Aksi protes itu terjadi di luar parlemen, di mana pada Selasa (7/3/2023) anggota parlemen mendukung pembacaan pertama undang-undang baru yang kontroversial, yang telah banyak dikutuk secara internasional.
(Susi Susanti)