Namun, setelah terjun ke politik praktis, Hetifah sendiri merasakan bahwa dunia politik itu adalah dunia yang tidak ramah terhadap perempuan dan bukan hal yang mudah untuk dijalani oleh perempuan. Bahkan, ia mengibaratkannya seperti lautan yang berbahaya dan perempuan sebagai manusia masuk ke dalamnya. Lain halnya dengan laki-laki yang masuk ke dunia politik, ibarat ikan yang masuk ke laut, sehingga lebih mudah karena menjadi bagian dari ekosistemnya.
“Iya sih sebenarnya tidak mudah, kalau saya ibaratkan itu kalau kita itu berenang di laut, laki-laki seperti ikan, mereka sudah pada ekosistemnya di laut, mereka santai aja, terampil. Beda dengan kita (perempuan) yang seperti manusia yang nyemplung ke laut. Kita menikmati tapi harus dibantu pakai alat bantu, belajar dulu diving, didampingi oleh mentornya, tapi ekosistem kita bukan di situ, bukan di laut, harus difasilitasi bantuan-bantuan agar kita tenang. Berbahaya kalau kita tidak paham berenang masuk ke laut,” ungkap legislator Daerah Pemilihan Kalimantan Timur ini.
Namun demikian, Hetifah bersyukur bahwa ia memiliki sistem pendukung dari unit terkecil yakni keluarga. Juga dari kaum perempuan lainnya yang ia dapatkan di organisasi sayap (orsap) Partai Golkar. Khususnya anak-anaknya yang memberikan banyak energi positif baginya untuk bisa bertahan di dunia politik itu sampai sekarang ini.
“Dari sisi kita sendiri, kita itu kan lingkungan terkecil keluarga, banyak kaum perempuan, saya di orsap partai yang perempuan (KPPG), bagaimana keluarga memberikan motivasi dan kontribusi positif dari anak-anak,” tuturnya.
Untuk itu, Hetifah pun tidak memungkiri bahwa banyaknya fakta seorang politisi perempuan lahir dari keluarga politisi, karena pengalaman itu ditularkan sejak dari dalam keluarga, sejak kecil mereka melihat bagaimana saudaranya atau keluarganya beraktivitas di politik, sehingga mereka lebih terbiasa untuk terjun ke dunia politik. Sehingga, ia pun mendorong peran kaderisasi parpol agar dari manapun latar belakangnya, perempuan bisa diperkuat dan diberdayakan untuk terjun ke politik.
“Karena lewat keluarga pengalaman ditularkan, mereka bisa melihat, kakaknya, saudara lainnya beraktivitas sehingga mereka biasa, yang bukan dari politik susah memulainya dari mana,” terang Hetifah.
“Itu adalah tugas parpol tapi selama ini tugas parpol banyak diberikan oleh keluarga, memfasilitasi, seharusnya partai bisa melakukan itu. Perempuan itu dari kalangan manapun tidak harus dari keluarga politisi, dia diperkuat dan diberdayakan, itu fungsi,” tambahnya.