BENGKULU - Herliyanto, orangtua J (14), siswi SMP Bengkulu Utara mengaku kecolongan atas fenomena yang dilakukan putrinya sendiri. Meski didesak, putrinya tetap enggan membeberkan terkait alasan melakukan aksi menyayat diri tersebut.
Aksi sayat diri ini dilakukan karena mengikuti trend yang dilakukan oleh rekan-rekannya sesama siswa. Pihaknya berharap peran serta seluruh pihak agar fenomena serupa tak terulang kembali dikemudian hari.
 BACA JUGA:
"Saya tidak tahu kasus menyayat diri ini. Ada puluhan orang. Ketika ditanya masalahnya apa mereka bilang tidak ada, jadi kita susah juga mencari tahu," katanya, Selasa (14/3/2023).
Polisi menyebut bahwa ada beberapa faktor yang melatarbelakangi aksi tersebut, salah satunya faktor lingkungan dan krisis identitas.
 BACA JUGA:
Polisi memastikan tidak ada indikasi gengster atau kelompok dari aksi para siswi. Aksi melukai diri sendiri juga tidak dilakukan dalam lingkungan sekolah.
Benda tajam yang digunakan bukan berupa silet, melainkan jarum pentul, pecahan kaca, dan pisau cutter. Di antara beberapa siswi bahkan sudah melakukan hal itu sejak di bangku sekolah dasar.
Follow Berita Okezone di Google News