Oleh karenanya, BMKG memastikaan akan terus menggelar SLI agar petani dapat tersosialisasikan terkait memanfaatkan informasi dan prakiraan cuaca. Sehingga petani mampu beradaptasi dengan iklim terbaru yang dialami.
Hal itu, jelas Dwikorita, lantaran sektor pertanian mempunyai hubungan erat terhadap cuaca dan iklim yang mampu terpengaruh sampai kuantitas dan kualitas hasil pertanian. Bahkan menurutnya, dampak besarnya adalah mengancam ketahanan pangan nasional di Indonesia.
"Kami optimistis, jika SLI ini terus digencarkan ke seluruh penjuru Indonesia maka ketahanan pangan Indonesia dapat semakin kuat. Apalagi, petani, penyuluh petani dan nelayan yang merupakan kelompok yang paling rentan terdampak resiko perubahan iklim," tutupnya.
(Fakhrizal Fakhri )