JAKARTA - Dampak perubahan iklim begitu besar bagi seluruh sendi-sendi kehidupan manusia. Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada cuaca ekstrem, mencairnya salju di gunung, krisis air bersih, atau meningkatnya wabah penyakit. Lebih jauh, perubahan iklim juga membawa kerugian ekonomi hingga politik.
“Intensitas bencana alam akan semakin sering terjadi. Sedangkan bencana alam itu sendiri erat kaitannya dengan kemiskinan. Tidak sedikit rumah tangga yang jatuh ke lingkaran kemiskinan akibat bencana alam,” ujar Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Dodo Gunawan dalam keterangan resminya, Senin (20/3/202).
Apalagi, lanjut Dodo, kini perubahan iklim juga berdampak pada rumah tangga yang jatuh pada lingkaran kemiskinan.
“Apabila kondisi ini terus dibiarkan terjadi, bukan tidak mungkin tujuan mencapai Indonesia bebas dari kemiskinan semakin jauh,” tambahnya.
Dodo mengungkapkan, tidak ada satupun negara yang aman dari efek percepatan perubahan iklim. Maka dari itu, Indonesia harus melakukan berbagai aksi mitigasi dan adaptasi secara komprehensif dan terukur guna menahan laju perubahan iklim.
Hal itu terlihat dari berbagai peristiwa alam terkait iklim, dari suhu udara yang lebih panas, terganggunya siklus hidrologi, hingga maraknya bencana hidrometeorologi di berbagai belahan dunia.
Oleh karena itu, Dodo meminta semua pihak untuk terlibat dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim yang lebih besar.
“Mitigasi dan adaptasi ini menjadi urusan bersama. Tidak hanya pemerintah, namun juga semua sektor harus terlibat mulai dari swasta dan dunia usaha, akademisi, pers atau media, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat umum. Semua harus terlibat tanpa terkecuali,” tegasnya.
(Qur'anul Hidayat)