Â
BLITAR - Jamaat pondok pesantren Mamba'ul Hikam di Desa Mantenan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar didatang warga dari berbagai daerah sekitar.
Hampir 2.000 jamaah datang ke pondok pesantren yang berdiri sejak tahun 1900an ini, atau sudah lebih dari satu abad yang lalu.
 BACA JUGA:
Hampir tidak ada perbedaan pondok pesantrena pimpinan Kiyai Haji Dliya'uddin Azzamzami ini yang mengajarkan mengaji salafiah. Perbedaanya hanya untuk salat tarawih yang terbilang cepat, yakni kurang lebih sepuluh menit untuk 23 rakaat beserta salat witirnya.
Salah satu jamaah, Arif, mengaku memilih salat di Pondok Mambu'ul Hikam ini karena kecepatanya. Disaat kesibukannya sebagai pekerja, ia tetap bisa menjalankan ibadah.
 BACA JUGA:
Ia pun meyakini, tidak ada perbedaan soal syarat dan rukun salat dengan salat terawih yang dilakukan di masjid lainya.
"Saya memang memilih untuk salat tarawih di sini karena cepat. Jadi lebih fokus dan tidak melamun saat salat," katanya, Kamis (23/3/20230.
Kiyai Haji Dliya'uddin Azzamzami pengasuh pondok pesantren Mamba'ul hikam mengatakan, salat cepat ini sudah menjadi tradisi sejak jaman kakeknya, yakni Kiyai Haji Abdul Qofur pada tahun 1900an.
Follow Berita Okezone di Google News