RUSIA - Rusia terus dihujani sanksi imbas melakukan serangan ke Ukraina. Sejak Februari 2022, Rusia melakukan invasi.
Imbas serangan itu, Rusia menerima banyak sanksi dari Barat. Bahkan Uni Eropa (UE) menerapkan sanksi terhadap Rusia berupa tindak pembatasan, sanksi ekonomi dan tindakan visa.
Dari semua sanksi, sanksi ekonomi menjadi hal yang paling disorot. Sanksi itu disebut bertujuan untuk memberikan konsekuensi berat kepada Rusia. Secara tak langsung, sanksi itu melemahkan kemampuan Rusia melanjutkan agresi.
BACA JUGA:
Tak hanya sanksi ekonomi, negara-negara Barat juga memberikan sanksi secara individu. Mereka yang mendapat sanksi ialah orang-orang yang dianggap mendukung agresi Rusia ke Ukraina.
Beberapa orang yang mendapat sanksi dari Uni Eropa ialah Presiden Rusia, Vladimir Putin, Eks Presiden Ukraina Viktor Yanukovych, anggota Dewan Keamanan Nasional, pejabat tinggi dan personel militer, anggota Dewan Federasi Rusia, dan masih banyak lainnya.
Pada ranah ekonomi, UE melakukan pembatasan atas akses layanan modal, pasar, dan keuangan.
Selain UE, banyak negara yang juga menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Deretan negara tersebut di antaranya Inggris, Jepang, Kanada, Singapura, Swiss, dan Amerika Serikat (AS).
Presiden AS Joe Biden memutus koneksi ke sistem keuangan AS bagi Sberbank, yang merupakan lembaga keuangan terbesar milik Rusia. Bukan hanya untuk Sberbank, pemutusan itu juga dilakukan terhadap 25 anak usahanya.
BACA JUGA:
Tak hanya itu, Biden juga membekukan aset dan melarang masyarakatnya untuk berurusan dengan lembaga keuangan Rusia.
Melihat deretan sanksi yang diberikan ke Rusia dan orang-orang yang terafiliasi dengan Rusia, muncul pertanyaan mengapa hal serupa tak dilakukan kepada Israel? Padahal, Israel sudah menyerang dan menjajah Palestina sejak tahun 1948.
Analisa singkatnya adalah karena Israel merupakan sahabat dekat AS, sedangkan Rusia merupakan 'saingan' AS dalam unjuk kekuatan.
Fakta tersebut dibuktikan dengan data yang disajikan oleh Al Jazeera, di mana AS sudah memveto setidaknya 53 resolusi DK (Dewan Keamanan) PBB yang mengkritik Israel, sejak tahun 1972.
Pada tahun 2021, AS bahkan memblokir pernyataan bersama yang menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Hal itu memberikan sinyal bahwa AS terus melindungi Israel.
Dengan adanya dukungan itu, pengamat menilai tidak adanya keseimbangan kekuatan antara Palestina dan Israel. Dalam kasus perang Rusia-Ukraina, AS melindungi Ukraina.
Kemudian Ukraina diketahui sebagai sekutu North Atlantic Treaty Organization (NATO). NATO adalah aliansi politik dan militer internasional bidang keamanan yang terdiri dari negara-negara dari Amerika Utara dan Eropa. Aliansi itu diinisiasi oleh AS dan dibentuk di Washington DC.
Di sisi lain, Rusia tidak menghendaki Ukraina bergabung dengan NATO karena akan mengancam keamanan domestiknya.
BACA JUGA:
Sebab, kedua negara ini memiliki garis perbatasan yang panjang dan bisa membahayakan Rusia. Persaingan antara AS dan Rusia sendiri sudah terlihat pasca Perang Dunia II dan Perang Dingin.
Moskow dan Washington memperebutkan pengaruh liberal (dikenal sebagai blok Barat) serta komunisnya (dikenal dengan blok Timur) kepada negara-negara sekutu. Namun, ketegangan ini patah kala Uni Soviet runtuh tahun 1991.
(Rani Hardjanti)