Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Asal Usul Nama Bojonegoro, Muncul saat Pesta Pora Usai Perang

Avirista Midaada , Jurnalis-Kamis, 30 Maret 2023 |07:41 WIB
Asal Usul Nama Bojonegoro, Muncul saat Pesta Pora Usai Perang
Alun-Alun Bojonegoro. (MPI/Avirista Midaada)
A
A
A

Pemberontakan pun terjadi. Pasukan Mataram ditopang pasukan Mojoranu menyerang Rajekwesi yang membuat Patih Soemodikoro dari Kabupaten Rajekwesi gugur. Djojonegoro pun melarikan diri ke utara meminta bantuan Bupati Sedayu yang juga merupakan wilayah kekuasaan Belanda.

Pasukan Sedayu akhirnya mengirimkan bala bantuan pasukan terdiri atas orang-orang Madura dan Makassar. Namun, pasukan itu tak begitu kuat melawan pasukan Mojoranu dan sekutunya. Akhirnya Belanda turun tangan dan mengirimkan bala tentara dari Padangan, hingga akhirnya Mojoranu menyerah.

Kemenangan berada di kubu Belanda yang ditopang Sedayu dan Rajekwesi. Setelah peperangan, paes pejabat Belanda, bersama Djojonegoro dan Bupati Sedayu mengadakan pesta pora dengan besar-besaran, atau bisa diistilahkan suko-suko bojono.

Di pesta itu pula Djojonegoro ditetapkan menjadi Bupati Rajekwesi didampingi para asisten residen, pada 1827. Dari pesta pora itu akhirnya nama Rajekwesi diganti menjadi Bodjonegoro, dari kata Bodjo yang berarti bersenang-senang dalam pesta, yang kemudian timbul suatu Negoro. Jadi diartikan nama Bodjonegoro wilayah yang muncul ketika bersenang-senang dalam pesta.

Perlu dicatat pula dahulu wilayah Bojonegoro masih berupa hutan-hutan belantara. Aliran Sungai Bengawan Solo masih berada di sebelah utara Desa Sukorejo sekarang, tetapi aliran itu dipindahkan oleh Belanda. Sungai terpanjang itu disudet dan dipindahkan ke utara, sementara aliran lama Sungai Bengawan Solo diratakan dan menjadi alun-alun sekarang.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement