Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Banjir Bandang di Sumbawa, Pabrik Penggilingan Hanyut, Jembatan Desa Jebol

Binti Mufarida , Jurnalis-Rabu, 05 April 2023 |11:39 WIB
Banjir Bandang di Sumbawa, Pabrik Penggilingan Hanyut, Jembatan Desa Jebol
Banjir bandang di Sumbawa, NTT (Foto: Dok BNPB)
A
A
A

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pabrik penggilingan hingga akses jalan hanyut diterjang banjir bandang di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Menurut Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Desa Lito yang berada di Kecamatan Moyo Hulu menjadi wilayah yang terdampak paling parah, sebagaimana hasil kaji cepat di lapangan.

“Wilayah Desa Lito tersebut ada tiga dusun yang berlokasi tidak jauh dari sungai, yang mana ada sebanyak 770 jiwa terdampak, 5 rumah hanyut, 50 hektar areal persawahan terendam,” ujar Aam sapaan akrab Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Rabu (5/4/2023).

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa, Muhammad Nurhidayat melaporkan jembatan penghubung antara Desa Lito menuju Desa Lantung jebol hingga memutus akses jalan.

“Jembatan penghubung Desa Lito dan Desa Lantung jebol di bagian ujung selatan sehingga menyebabkan putusnya akses,” ujarnya.

Selanjutnya di Desa Brang Rea ada 3 rumah hanyut yang ditinggali oleh 11 KK/44 jiwa. Selain itu, masih ada 8 unit rumah yang kondisinya separuh amblas diterjang banjir bandang dan juga berdampak pada 1 Pabrik penggilingan hanyut terbawa banjir bandang.

“Pabrik penggilingan hanyut terbawa banjir bandang,” kata Nurhidayat.

Nurhidayat juga melaporkan ada 2 rumah hanyut dan 1 mobil bak truk serta 1 mobil jenis minibus rusak terdampak banjir bandang di Desa Sebasang. Adapun beberapa ruas jalan juga rusak akibat terkikis arus banjir.

Sementara itu, hasil asesmen dari Desa Rate, banjir bandang telah menghanyutkan padi yang siap panen di lahan seluas 27 hektar yang berada di Sawah Orong Reban dan sekitarnya. Di samping itu, pemukiman warga terendam banjir hingga ketinggian 1,5 meter, beberapa titik tebing mengalami longsor dan sejumlah ternak warga ditemukan mati.

“Beberapa ternak warga ditemukan mati di tempat karena masih diikat,” kata Nurhidayat.

Sebagai bentuk upaya percepatan penanganan banjir bandang, tim BPBD Kabupaten Sumbawa telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Giat seperti asesmen dan monitoring terus dilakukan untuk menghitung jumlah kerugian baik materiil maupun non-materiil serta hal lain yang dianggap perlu dalam penanganan darurat.

Di samping itu, tim gabungan juga membantu warga dalam melakukan pembersihan material lumpur dan puing yang terbawa oleh banjir bandang. Adapun personel yang terlibat mulai dari BPBD Kabupaten Sumbawa, TNI, Polri, Basarnas, RAPI Sumbawa, Pramuka Sumbawa, pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan relawan penanggulangan bencana.

“Banjir masih menggenangi di beberapa titik, namun sebagian besar sudah tidak ada genangan dan hanya tersisa puing material. Sementara itu, kondisi cuaca masih sering hujan meski intensitas ringan,” pungkas Nurhidayat.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement