Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Diperparah Krisis Ekonomi, Acara Pembagian Sembako Pakistan Sebabkan Belasan Orang Tewas

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 06 April 2023 |06:16 WIB
Diperparah Krisis Ekonomi, Acara Pembagian Sembako Pakistan Sebabkan Belasan Orang Tewas
Ayah dari seorang bocah yang jadi korban dalam acara pembagian sembako menangis di depan jasad putranya pada pemakaman di Karachi, Pakistan, 1 April 2023. (Foto: Reuters)
A
A
A

KARACHI – Serangkaian acara pembagian sembako di lingkungan miskin di Pakistan telah merenggut korban jiwa. Diketahui, setidaknya 11 orang tewas dalam kerumunan pembagian bahan makanan, yang digelar selama bulan suci Ramadhan ini.

Para korban dan ribuan orang lainnya berkerumun dan berebutan untuk mendapatkan bantuan seperti tepung dan sedikit uang tunai di tengah krisis ekonomi yang melanda Pakistan. Semua korban yang tewas dalam acara-acara tersebut adalah wanita dan anak-anak.

Pekan lalu, dalam sebuah insiden, polisi menembakkan gas air mata dalam upaya untuk mengendalikan kerumunan yang berusaha mendapatkan pasokan makanan di sebuah lokasi di Provinsi Kyber Paktunkwa.

Diwartakan Reuters, secara keseluruhan, 16 orang tewas dalam kekacauan pada distribusi amal, jumlah yang mengejutkan Pakistan. Acara-acara tersebut dilgelar selama bulan Ramadhan, yang merupakan waktu untuk memberi dan refleksi spiritual.

Tahun ini Pakistan dihantam krisis ekonomi, yang berdampak pada kemampuan masyarakat untuk mengatasinya. Faktor global telah memperparah inflasi konsumen sementara negara berpenduduk 220 juta orang itu mencoba menyelesaikan kesepakatan bail-out dengan Dana Moneter Internasional.

Harga didorong lebih tinggi oleh melemahnya mata uang, kenaikan tarif energi dan lonjakan Ramadhan biasa. 

Kenaikan harga ini berdampak juga pada badan-badan amal, yang tidak mendapatkan tambahan dana dari para donor, setidaknya tidak sesuai dengan kenaikan yang terjadi.

Gejolak muncul ketika badan amal, yang mencoba untuk membantu kalangan termiskin Pakistan mengungkapkan keputusasaan mereka. Badan-badan amal itu memperkirakan situasi akan menjadi lebih buruk karena dampak inflasi, diperparah oleh sumbangan yang lebih kecil dari sedekah zakat tradisional untuk orang miskin,

"Badan amal berjuang untuk menghadapi kenaikan inflasi dan biaya dengan cara yang sama seperti rumah tangga. Ada juga peningkatan jumlah orang yang menuju ke arah kami untuk mendapatkan bantuan," kata Ramzan Chhipa, pendiri asosiasi kesejahteraan Chhipa.

Sementara itu harga bahan bakar yang lebih tinggi juga membuat penyediaan layanan ambulans semakin sulit. Faisal Edhi, seorang dermawan dan kepala operasi amal terbesar di Pakistan, Edhi Foundation mengatakan pengeluaran dari layanan ambulansnya semakin sulit menjangkau masyarakat.

"Layanan kami menjadi mahal dan kami tidak selalu dapat menjangkau masyarakat... Kami telah menghabiskan banyak uang dari cadangan kami," kata Edhi.

Edhi mengatakan, semakin banyak pria yang bunuh diri karena tidak bisa menghidupi keluarga, termasuk seorang pria yang merupakan temannya.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement