Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Siap Nyapres di Pilpres AS, Keponakan Mendiang Presiden John F Kennedy Tantang Biden

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 06 April 2023 |15:24 WIB
Siap <i>Nyapres</i> di Pilpres AS, Keponakan Mendiang Presiden John F Kennedy Tantang Biden
Keponakan mendiang Presiden John F Kennedy siap ikut pilpres AS (Foto: AFP)
A
A
A

WASHINGTON - Robert F Kennedy Jr telah mengajukan dokumen pemilihan untuk mencalonkan diri untuk pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada 2024 sebagai seorang Demokrat.

Pria berusia 69 tahun itu adalah putra dari Senator Robert F Kennedy yang terbunuh dan keponakan dari Presiden John F Kennedy.

Bendahara firma hukum lingkungan yang dimiliki Kennedy, John E Sullivan, mengkonfirmasi pengajuan tersebut pada Rabu (5/4/2023).

Kennedy diketahui adalah juru kampanye anti-vaksin yang blak-blakan. Instagram menghapus akunnya pada 2021 karena berulang kali membagikan klaim yang menentang kampanye vaksin.

Baik Partai Demokrat maupun Republik mengadakan kontes mereka sendiri yang disebut pemilihan pendahuluan untuk menemukan calon presiden mereka. Kennedy akan menjadi calon terkuat dari orang luar terkuat untuk nominasi Demokrat.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden telah mengindikasikan dia akan mencalonkan diri kembali, meskipun dia belum secara resmi menyatakan pencalonannya.

Biden sebelumnya diperkirakan akan meluncurkan kampanyenya pada awal April ini, tetapi para pembantu utamanya mengatakan jadwalnya telah bergeser.

CBS News, mitra BBC di AS, telah melaporkan bahwa dia diperkirakan akan mengumumkan pencalonan secara resmi di awal musim panas sekarang.

Bulan lalu, anggota Demokrat lainnya, Marianne Williamson, juga siap maju ke pemilihan presiden.

Pada Maret lalu, Kennedy berbagi di Twitter bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

"Jika saya mencalonkan diri, prioritas utama saya adalah mengakhiri penggabungan korup antara kekuatan negara dan korporasi yang telah menghancurkan ekonomi kita, menghancurkan kelas menengah, mencemari lanskap dan perairan kita, meracuni anak-anak kita, dan merampok. nilai-nilai dan kebebasan kita,” terangnya kala itu.

Kennedy mengatakan kepada kerumunan New Hampshire pada Maret lalu bahwa dia telah "melewati rintangan terbesar" dan istrinya telah memberi ‘lampu hijau untuk lari’.

Sebagai salah satu pendiri firma hukum lingkungan, Kennedy mendapat pujian karena mengkampanyekan isu-isu seperti air bersih, termasuk membersihkan Sungai Hudson di New York.

Tapi pandangan anti-vaksinnya sudah bertahun-tahun dan telah memicu reaksi keras, termasuk dari keluarganya sendiri. Pada 2021 saudara perempuannya, Kerry Kennedy, menyebutnya "sangat berbahaya" dalam masalah tersebut.

Pada 2019, tiga anggota keluarga lainnya menulis opini di outlet berita Politico, mengecam pandangan anti-vaksinnya.

Kakak perempuannya Kathleen Kennedy Townsend, saudara laki-laki Joseph P Kennedy II dan keponakan Maeve Kennedy McKean mengatakan bahwa pandangannya salah secara tragis dan memiliki konsekuensi yang mematikan.

Pada 2022, Facebook dan Instagram menghapus akun grup anti-vaksin yang didirikan oleh Kennedy, yakni Children's Health Defense, karena "berulang kali" melanggar kebijakan perusahaan tentang kesalahan informasi medis.

Meskipun skeptisisme vaksin Kennedy terjadi jauh sebelum Covid, dia menemukan audiens baru selama pandemi, ketika pendapatan grup anti-vaksinnya mendadak jadi berlipat ganda menjadi USD6,8 juta.

Kennedy juga menerbitkan sebuah buku,’ The Real Anthony Fauci’, di mana dia menuduh mantan kepala penyakit menular AS itu melakukan "kudeta bersejarah melawan demokrasi Barat".

Dia juga menyerukan Nazi Jerman selama pidato anti-vaksin di Washington, DC tahun lalu.

Kennedy memiliki kelainan suara, disfonia spasmodik, yang memengaruhi otot-otot di kotak suaranya.

Dia menikah dengan aktris Cheryl Hines pada 2014 dan tinggal di Los Angeles, California.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement