JAKARTA - Para dukun pengganda uang mengiming-imingi dapat menggandakan uang milik korban. Tak tanggung-tanggung, dukun bodong ini membunuh korbannya guna menutupi aksi bejat yang dilakukannya.
BACA JUGA:
Berikut beberapa kasus dukun pengganda uang.
Wowon Cs
Wowon, Duloh, dan Dede adalah tersangka pembunuhan berantai yang ditangkap pada 24 Januari 2023. Mereka mengaku dapat membuat orang kaya dalam waktu singkat. Adapun motif pembunuhan ini adalah dengan memberi iming-iming disertai dengan kemampuan supranatural, sehingga korban menyerahkan harta bendanya.
Wowon meminta korban untuk bungkam serta tidak menghubungi siapa pun etika menjanjikan penggandaan uang. Apabila tersebut dilanggar, Wowon mengatakan korban akan celaka. Aksi pembunuhan yang dilakukan Wowon Cs ini menyebabkan 9 orang tewas.
BACA JUGA:
Slamet Tohari
Kasus Slamet Tohari tengah menjadi sorotan. Dia merupakan dukun pengganda uang yang melakukan pembunuhan berantai. Diketahui pria yang akrab disapa Mbah Slamet ini membunuh 12 orang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Para korban dibunuh dengan racun yang dioplos dengan obat penenang. Ia membuat lubang untuk mengubur korban dan menghilangkan jejak.
Pembunuhan berkedok modus pengganda uang ini terkuak setelah satu korban mengirim pesan kepada sang anak sebelum dibunuh. Anak korban Paryanto yang berinisial GE melapor ke Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023 karena sang ayah tidak kunjung pulang.
Mbah Slamet mengaku melakukan pembunuhan lantaran kesal dengan para korbannya yang menagih janji uang yang digandakan. Ia pun gelap mata serta akhirnya melakukan pembunuhan. Aksi keji yang dilakukan mbah Slamet setelah ditemukannya mayat laki-laki, pada Sabtu (1/4/2023).
Abah Yanto
Pria berinisial MY ditangkap di Gresik atas dugaan penipuan pada Selasa (10/1/2023). Pria yang akrab dipanggil Abah Yanto ini mengaku dapat menggandakan uang dengan ritual darah. Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan kantong darah yang tersimpan di kulkas rumahnya.
Dia menggunakan darah untuk sesajen ketika ritual penggandaan uang. Hal tersebut dilakukan untuk meyakinkan korban untuk menyerahkan uang yang mencapai ratusan juta kepadanya. Tak hanya darah, pelaku juga menggunakan jenglot dan keris sebagai medianya.
Awalnya, kasus terungkap saat salah satu korban melapor ke polisi. Korban menyerahkan uang Rp565 juta ke Abah Yanto. Abah Yanto menjanjikan dapat menggandakan uang tersebut tetapi tidak ditepati.
Tika Vidya Utami-Litbang MPI
(Widi Agustian)