YOGYAKARTA - Polisi menyatakan jumlah korban dukun pengganda uang dari Banjarnegara, Jawa Tengah, Slamet Tohari atau Mbah Slamet ada 12 orang. Dua orang warga Yogyakarta dan seorang lagi warga Gunungkidul dikabarkan turut menjadi korban.
Kasat Reskrim Polresta Yogya Archye Nevadha mengatakan, belum mendapat kepastian perihal warga Yogyakarta yang menjadi korban kesadisan Mbah Slamet. Saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan Polresta Banjarnegara.
"Kami berkoordinasi terus terkait hasil pemeriksaan terhadap Mbah Slamet," katanya.
Archey menambahkan, meskipun ada kabar tentang warga Yogya yang menjadi korban, namun belum tentu jika mereka belum bisa dipastikan benar-benar warga Yogya. Karena masih menunggu pemeriksaan lanjutan.
Namun demikian, pihaknya menindaklanjuti kabar tersebut. Mereka membuka layanan orang hilang dengan meminta masyarakat untuk melapor ke polsek terdekat atau lewat aduan online jika merasa kehilangan anggota keluarga atau kerabatnya.
"Kami menunggu laporan orang hilang baik berkaitan dengan kasus Mbah Slamet atau kasus pidana lainnya," ujarnya.
Nomor aduan online tersebut adalah 0896-8570-8900, warga Yogya dapat menghubungi hotline tersebut melalui WhatsApp. Nomor tersebut bisa dihubungi selama 24 jam karena aktif terus menerus.
Terpisah, Kapolres Gunungkidul AKBP Edy Bagus Sumantri juga mengaku masih belum mendapat informasi detail berkaitan dengan adanya warga Gunungkidul yang menjadi korban kesadisan Mbah Slamet. Pihaknya masih berkoordinasi dengan Polres Banjarnegara.
"Kami masih belum mendapat kepastian," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 12 korban yang meninggal dikubur di jalan setapak hutan Dusun Talun, Wanayasa Banjarnegara. Berdasarkan pemeriksaan Tim DVI dan pengakuan pelaku, personelnya menemukan delapan lubang tanah yang berisi 12 mayat.
Masing-masing ada satu mayat yang terdeteksi sebagai warga Gunungkidul, DIY yang dikubur oleh Slamet di liang lahat nomor dua. Lalu, yang terakhir dua warga Yogyakarta, DIY berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dikubur satu liang di lubang nomor delapan.
(Arief Setyadi )