Jemaat tersebut tergabung dalam Good News International Church yang dipimpin oleh seorang pendeta lokal yang telah masuk pantauan polisi karena diduga mendesak para pengikutnya untuk mati kelaparan agar bisa mencapai surga lebih cepat.
Pendeta itu saat ini dibebaskan dengan jaminan polisi setelah dia didakwa bulan lalu atas kematian dua anak yang orang tuanya adalah pengikutnya.
(Rahman Asmardika)