Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Diduga Ikut Aliran Kultus Kelaparan, 21 Jenazah Ditemukan Mati Kelaparan

Susi Susanti , Jurnalis-Minggu, 23 April 2023 |11:48 WIB
Diduga Ikut Aliran Kultus Kelaparan, 21 Jenazah Ditemukan Mati Kelaparan
21 jenazah ditemukan diduga mati kelaparan (Foto: Reuters)
A
A
A

KENYA - Polisi di Kenya telah menggali 21 jenazah di dekat kota pesisir Malindi, saat mereka menyelidiki seorang pengkhotbah yang diduga menyuruh para pengikutnya untuk mati kelaparan.

Anak-anak yang meninggal termasuk di antara mereka yang menjadi korban. Polisi mengatakan mereka berharap menemukan lebih banyak lagi mayat.

Kuburan dangkal itu berada di hutan Shakahola, tempat 15 anggota Gereja Kabar Baik Internasional diselamatkan minggu lalu.

Pengkhotbah Paul Mackenzie Nthenge ditahan, sambil menunggu sidang.

Penyiar negara KBC menggambarkannya sebagai "pemimpin sekte", dan melaporkan bahwa sejauh ini 58 kuburan telah diidentifikasi.

Mackenzie telah membantah melakukan kesalahan, tetapi jaminan ditolak. Dia bersikeras bahwa dia menutup gerejanya pada 2019.

Dia diduga mengatakan kepada pengikutnya untuk membuat diri mereka kelaparan untuk "bertemu Yesus".

Harian Kenya The Standard mengatakan ahli patologi akan mengambil sampel DNA dan melakukan tes untuk menentukan apakah korban meninggal karena kelaparan.

Polisi menangkap Mackenzie pada 15 April setelah menemukan mayat empat orang yang diduga mati kelaparan.

“Ketika kita berada di hutan ini dan datang ke daerah di mana kita melihat sebuah salib besar dan tinggi, kita tahu itu berarti lebih dari lima orang dimakamkan di sana,” terang Victor Kaudo dari Pusat Keadilan Sosial Malindi kepada Citizen TV.

Pengkhotbah itu diduga menyebutkan tiga desa Nazaret, Betlehem dan Yudea dan membaptis para pengikutnya di kolam sebelum menyuruh mereka berpuasa, The Standard melaporkan.

Kenya adalah negara yang religius dan ada kasus-kasus sebelumnya tentang orang-orang yang dibujuk ke dalam gereja atau kultus yang berbahaya dan tidak diatur.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement