Dalam hal pelajaran, Pierre tergolong biasa-biasa saja untuk kebanyakan mata pelajaran, tetapi cukup menonjol pada mata pelajaran Aljabar dan lagi-lagi bersaing ketat dengan Taslim, yang hampir selalu menjadi juara dalam bidang pelajaran matematika di kelas.
Pada masa SMP ini juga diingat Mitzi (kakak kandung Pierre) adalah saat ketika keluarga Tendean menghabiskan liburan ke Palm Beach, sebuah pantai terkenal saat itu yang berlokasi di kawasan Cilincing, Jakarta Utara.
Pierre muda sangat menikmati bermandikan matahari dan air laut. Di pantai berpasir hitam itu. Suatu ketika Pierre memukul dadanya dan pamer kepada saudara-saudaranya, ”Iki lho dadaku, endi dadamu (Ini dadaku, mana dadamu).”
"Karena sejak kecil tinggal dan tumbuh besar di Jawa Tengah, anak-anak keluarga Tendean fasih berbahasa Jawa, selain juga fasih berbahasa Belanda dan bahasa Inggris," ujarnya.
Kata-kata yang diucapkan Pierre saat di Palm Beach itu sebenarnya merupakan salah satu diksi favorit Presiden Soekarno, yang dilontarkannya dengan berapi-api dalam berbagai pidatonya. Salah satunya adalah saat pelantikan Pierre sebagai Letnan dua pada 19 Desember 1961 di Alun-alun Utara Yogyakarta. Pidato ini juga merupakan momen pengumandangan Trikora/pembebasan Irian Barat.
Masa-masa SMA di ”Kota Lumpia”
Selepas menempuh pendidikan di SMP, pada tahun 1955 Pierre melanjutkan sekolah di Sekolah Menengah Atas bagian B (SMA/B) Semarang, yang berlokasi di Jalan Taman Menteri Supeno Nomor 1, Mugassari, Semarang Selatan.
Siswa-siswa lulusan SMA/B diarahkan untuk melanjutkan studi ke bidang kedokteran, teknik, atau ilmu pasti lainnya. Sekarang, SMA/B Semarang lebih dikenal dengan nama SMA Negeri 1 Semarang.