Namun pada Januari lalu, Yoon membuat khawatir para pembuat kebijakan di Washington ketika dia menjadi presiden Korea Selatan pertama yang mengembalikan gagasan ini dalam beberapa dekade.
Tiba-tiba menjadi jelas bagi AS bahwa kata-kata dan isyarat yang meyakinkan tidak akan lagi berhasil dan jika ingin mencegah Korea Selatan agar tidak ingin membuat bomnya sendiri, ia harus menawarkan sesuatu yang konkret.
Selain itu, Yoon telah memperjelas bahwa dia berharap untuk kembali ke rumah setelah membuat kemajuan yang "nyata".
Duyeon Kim, dari Center for a New American Security, mengatakan itu adalah "kemenangan besar" bagi Korea Selatan untuk terlibat dalam perencanaan nuklir.
"Sampai sekarang, latihan di atas meja akan berakhir sebelum keputusan Washington untuk menggunakan senjata nuklir," terangnya.
"AS telah menganggap informasi semacam itu terlalu rahasia untuk dibagikan, tetapi penting untuk berlatih dan melatih skenario ini mengingat jenis senjata nuklir yang diproduksi Korea Utara,” lanjutnya.
Kelompok Konsultatif Nuklir baru ini menyetujui hal itu dan memberikan keterlibatan lebih jauh yang diminta oleh pemerintah Korea Selatan. Tapi pertanyaan yang lebih besar adalah apakah itu akan meredam kecemasan publik.