WHO mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada CNN bahwa "teknisi laboratorium terlatih tidak lagi memiliki akses ke laboratorium" dan bahwa fasilitas tersebut telah mengalami pemadaman listrik, yang berarti "tidak mungkin untuk mengelola bahan biologis yang disimpan di laboratorium dengan benar untuk kepentingan medis."
Menurut direktur jenderal laboratorium, pemadaman listrik juga berarti ada risiko pembusukan karena menipisnya stok kantong darah.
Sumber medis mengatakan kepada CNN bahwa "bahayanya terletak pada pecahnya konfrontasi bersenjata di laboratorium karena itu akan mengubah laboratorium menjadi bom kuman."
“Intervensi internasional yang mendesak dan cepat diperlukan untuk memulihkan listrik dan mengamankan laboratorium dari konfrontasi bersenjata apa pun karena kita menghadapi bahaya biologis yang nyata,” tambah sumber itu.
Seperti diketahui, tembakan dan raungan jet tempur terdengar oleh wartawan CNN di Khartoum pada Selasa (25/4/2023), setengah hari setelah pengumuman gencatan senjata 72 jam menimbulkan harapan untuk membuka rute pelarian bagi warga sipil yang putus asa untuk melarikan diri.