Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gelombang Serangan Udara Rusia Tewaskan Setidaknya 25 Orang di Kota Ukraina

Rahman Asmardika , Jurnalis-Sabtu, 29 April 2023 |09:49 WIB
Gelombang Serangan Udara Rusia Tewaskan Setidaknya 25 Orang di Kota Ukraina
Foto: Dinas Darurat Ukraina.
A
A
A

KYIV - Gelombang serangan udara Rusia di kota-kota di seluruh Ukraina, termasuk Kyiv, telah menewaskan setidaknya 25 orang. 

Dua puluh tiga orang, termasuk empat anak, tewas dalam serangan yang menghantam satu blok flat di pusat Kota Uman, kata para pejabat. Sementara itu eorang wanita dan putrinya yang berusia tiga tahun tewas di kota Dnipro, menurut walikota setempat, sebagaimana dilansir BBC.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan militernya telah menargetkan unit cadangan tentara Ukraina dengan serangan itu.

Kantor berita RIA milik negara mengatakan Rusia membidik unit cadangan dan menggunakan senjata presisi tinggi pada Jumat, (28/4/2023).

Di Uman, sebuah kota yang sebagian besar terhindar dari serangan Rusia, sebuah gedung apartemen berlantai sembilan sebagian runtuh setelah terkena rudal.

Oleksander, seorang warga berusia 35 tahun di blok itu, mengatakan dia terbangun setelah mendengar ledakan kuat.

"Saya tidak mengerti apa yang terjadi. Saya pergi ke balkon dan melihat kaca di mana-mana. Mengerikan," katanya kepada BBC.

"Rusia adalah negara teroris. Anda bisa lihat, tidak ada objek militer di sini. Dan itu terjadi pada jam empat pagi, saat orang sedang tidur".

Penduduk lain, Vanda, (60), mengatakan dia mendengar ledakan dan "semuanya berguncang".

"Kami mencoba mencari cara untuk meninggalkan gedung. Saya mendengar suara seorang anak yang berteriak di flat sebelah kami. Kami ingin membantu orang lain. Ada asap dan api di mana-mana," katanya.

"Orang-orang yang damai hanya tidur."

Lebih dari 10 jam setelah serangan, tim penyelamat masih bekerja di lokasi sementara warga berusaha mengambil beberapa barang mereka. Di gedung-gedung terdekat, beberapa warga sudah memperbaiki jendela yang pecah.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan blok apartemen itu termasuk di antara 10 bangunan tempat tinggal yang rusak di Uman. Layanan penyelamatan negara mengatakan anak yang tewas di kota itu lahir pada 2013 dan 11 orang lainnya membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Zelensky mengatakan serangan itu menunjukkan tindakan internasional lebih lanjut perlu diambil terhadap Rusia.

"Kejahatan bisa dihentikan dengan senjata - para pembela kita melakukannya. Dan itu bisa dihentikan dengan sanksi - sanksi global harus ditingkatkan," katanya dalam cuitan di Twitter.

Kepala administrasi militer kota Kyiv mengatakan itu adalah serangan rudal Rusia pertama di ibu kota dalam 51 hari.

Tidak ada laporan segera tentang korban sipil di ibu kota.

Dua puluh satu dari 23 rudal dan dua drone serangan ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Ukraina, kata para pejabat dalam sebuah posting di layanan pesan Telegram.

Walikota Donetsk yang dilantik Rusia mengatakan tujuh orang tewas di kota yang dikelola separatis itu ketika peluru artileri Ukraina menghantam sebuah minibus. BBC News tidak dapat segera memverifikasi klaim tersebut.

Serangan itu terjadi ketika pasukan Ukraina mengatakan mereka siap melancarkan serangan militer dengan peralatan baru, termasuk tank, yang dipasok oleh sekutu Barat.

"Segera setelah ada kehendak Tuhan, cuaca dan keputusan komandan, kami akan melakukannya," kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov dalam jumpa pers online pada Jumat.

Rusia telah berjuang untuk membuat kemajuan dalam serangan musim dingin termasuk pertempuran 10 bulan untuk menguasai kota Bakhmut yang penting secara strategis.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada Jumat bahwa militernya telah menargetkan unit cadangan tentara Ukraina dengan serangan jarak jauh menggunakan senjata presisi tinggi, menurut sebuah laporan oleh kantor berita milik negara RIA.

Moskow sebelumnya mengatakan tidak dengan sengaja menargetkan warga sipil, tetapi ribuan orang telah terluka dan terbunuh di seluruh Ukraina sejak invasi Rusia.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement