JAKARTA - 75 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Sudan tiba di Jakarta. Pemerintah memulangkan mereka lantaran terjadi konflik saudara antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dengan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Dari puluhan WNI yang mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (1/5/2023) salah satunya Mujahid. Ia menceritakan, tempat tinggalnya selama di Sudan sangat berdekatan dengan tempat konflik berlangsung.
Ia menjelaskan, suasana begitu mencekam lantaran suara peluru dan dentuman bom tidak berhenti ketika ia masih di Sudan.
"Serem kayak tembak-tembakan dengar," kata Mujahid saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Senin (1/5/2023).
"Itu (suara tembakan dan bom) tidak jauh dari rumah-rumah kami, suara bam bum bam bum," tambahnya.
Saat kepanikan melanda, ia sempatkan untuk memberi kabar kepada keluarganya yang berada di Indonesia. Kemudian, keluarganya menyarankan untuk tidak panik dan mengikuti prosedur delegasi Indonesia di Sudan untuk proses evakuasi.
"Orang tua bilang ya udah tenang dulu, tunggu dari pemerintah," ujarnya.
Setibanya di tanah air, rasa syukur selalu ia ucapkan karena berhasil keluar dari daerah konflik. Rasa terima kasih pun ia ucapkan kepada pemerintah yang bergerak cepat mengevakuasi WNI yang berdomisili di Sudan.
"Terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, Ibu Menlu dan segala pihak yang telah membantu kami evakuasi, rasa syukur kami terima kasih juga atas semuanya," ucapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia kembali berhasil mengevakuasi 75 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Sudan. Pada kloter ketiga ini, puluhan WNI tersebut tiba di Bandara Halim Perdanakusuma menggunakan Pesawat milik TNI AU berjenis Boeing 737, Senin (1/5/2023).