JAKARTA - Mustofa pelaku penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) ternyata pernah mengirim surat sebanyak tiga kali ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat dan Kapolda Metro Jaya sebelum akhirnya melakukan penembakan.
Ada tiga surat yang ditemukan dari pelaku penembakan. Surat pertama mengeluh dan memohon kepada pimpinan Kapolda Metro Jaya supaya saya dipertemukan dengan Ketua MUI RI.
Dala surat pertama Dia meminta supaya dipertemukan dengan Ketua MUI sehingga tidak melawan hukum. Dia menilai bahwa pertemuan tersebut tidak terlalu berlebihan karena hanya ingin bertanya tentang pendapat Ketua MUI.
Dalam pertemuan tersebut dia meminta pendapat Ketua MUI mengenai dunia pasti akan terjadi bersatu makmur. Dia mengancam jika Ketua MUI tidak mengindahkan kemakmuran tersebut dia akan melakukan tindakan kriminal.
"Saya telah bersumpah tidak mungkin saya akan khianat dengan sumpah saya sendiri yang perlu bapak ketahui saya datang kekantor bapak Polda Metro Jaya sebelum saya mendapat senjata," tulis Mustofa dalam suratnya, dikutip Selasa (2/5/2023).
"Apabila saya mendapat senjata Api saya akan datang kekantor MUI saya akan tepati sumpah saya makanya dari itu pak, saya memohon segala kerendahan hati bapak saya jangan dibiarkan berbuat yang tidak saya inginkan yaitu menepati sumpah saya yang kedua karena saya ini pak berbuat melanggar hukum.
Kemudian dalam surat ancaman kedua dia mengatakan, setelah saya membawa pisau kekantor bapak tetap dia mengaku tidak mempertemukannya dengan ketua MUI Republik Indonesia.