Korban banjir sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa hidup mereka telah hancur total.
"Saya tidak punya kerabat lagi, dan saya tidak punya ladang, saya tidak punya apa-apa," kata Gentille Ndagijimana.
Banyak masyarakat setempat, termasuk peraih Nobel perdamaian Denis Mukwege, yang berasal dari daerah ini, mengutuk penguburan korban banjir di kuburan massal.
Birimbi juga mengkritik pemerintah, terutama presiden dan perdana menteri, karena tidak mengunjungi lokasi banjir, meskipun hari berkabung nasional diadakan pada Senin (8/5/2023).
Hujan lebat melanda hanya beberapa hari setelah banjir di negara tetangga Rwanda di mana lebih dari 130 orang tewas.
Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres mengatakan banjir adalah ilustrasi lain dari percepatan perubahan iklim.
Banyak faktor yang menyebabkan banjir, tetapi atmosfer yang menghangat akibat perubahan iklim membuat curah hujan yang ekstrim lebih mungkin terjadi.
Dunia telah menghangat sekitar 1,2C sejak era industri dimulai dan suhu akan terus meningkat kecuali pemerintah di seluruh dunia melakukan pengurangan emisi yang tajam.
(Susi Susanti)