5 Fakta El Chapo, Pengedar Narkoba Paling Kuat di Dunia yang Dibui Seumur Hidup
JAKARTA - Profil raja narkoba Internasional yakni El Chapo menarik untuk dibahas. El Chapo baru-baru ini menjadi sorotan setelah dirinya mengaku tak tahan dengan siksaan mental yang dilakukan oleh para sipir penjara di Amerika Serikat.
Lantas siapakah sosok raja narkoba El Chapo sebenarnya? Berikut sejumlah faktanya:
1. Lahir di Wilayah Pengedar Narkoba
Melansir dari Britannica, raja narkoba El Chapo atau pemilik nama asli Joaquín Archivaldo Guzmán Loera ini lahir dan dibesarkan di kotamadya Badiraguato, daerah miskin dan terpencil di negara bagian Sinaloa, Meksiko. Kawasan tersebut terkenal sebagai tempat kelahiran banyak pengedar narkoba terkenal.
2. Mulai Berkarier Tahun 1980
El Chapo memulai karier kriminalnya pada 1980-an sebagai anggota kartel narkoba Guadalajara, dipimpin oleh Miguel Ángel Félix Gallardo. Ia dengan cepat naik pangkat di organisasi.
3. Pimpinan di Kartel Terkenal
Setelah kartel narkoba Guadalaraja bubar, El Chapo menjadi pemimpin kartel Sinaloa, salah satu organisasi kriminal terkuat dan terkenal di Meksiko sejak akhir abad ke-20.
Di bawah bimbingannya, kartel Sinaloa mengembangkan teknik dan strategi penyelundupan yang kreatif, termasuk membangun terowongan ber-AC di bawah Meksiko ke Amerika Serikat perbatasan, menyembunyikan narkoba di kaleng cabai dan alat pemadam kebakaran, serta melontarkan narkoba melewati perbatasan.
4. Dijuluki Pengedar Paling Kuat di Dunia
Departemen Keuangan AS, menyebut bahwa El Chapo sebagai "pengedar narkoba paling kuat di dunia" karena kerap kali lolos dari penjara dan hukum.
AS bahkan pada 2004 lalu pernah mengumumkan hadiah $5 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya atas tuduhan narkoba federal serta menggunakan Undang-Undang Penetapan Gembong Narkotika Asing untuk membekukan aset anggota keluarganya di AS.
5. Ditangkap dan Dihukum Seumur Hidup
Pada 8 Januari 2016, diumumkan bahwa ia telah ditangkap di Los Mochis, Sinaloa, setelah baku tembak. Tahun berikutnya El Chapo diekstradisi ke Amerika Serikat, di mana ia didakwa dengan berbagai kejahatan, termasuk perdagangan narkoba, pencucian uang, dan konspirasi pembunuhan.
Persidangannya dimulai pada November 2018 di tengah pengamanan ketat. Pada Februari 2019 barulah dinyatakan bersalah atas semua dakwaan terhadapnya, dan lima bulan kemudian dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
(Awaludin)
