Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perang Jawa : Penyebab Meletusnya Perang hingga Pangeran Diponegoro Wafat dalam Pengasingan

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Jum'at, 26 Mei 2023 |06:14 WIB
Perang Jawa : Penyebab Meletusnya Perang hingga Pangeran Diponegoro Wafat dalam Pengasingan
Pangeran Diponegoro (Ist)
A
A
A

JAKARTA - Pangeran Diponegoro menjadi salah simbol perjuangan melawan penjajah Belanda di Tanah Jawa.

Pangeran Diponegoro memimpin Perang Jawa untuk mengusir penjajahan Belanda. Pangeran Diponegoro merupakan putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono III dan RA Mangkarawati. Lahir dengan nama asli Raden Mas Ontowiryo, Pangeran Diponegoro memimpin Perang Jawa pada 1825 hingga 1830.

Berdasarkan catatan sejarah, Perang Diponegoro merupakan perang yang paling banyak memakan korban jiwa dalam sejarah perjuangan Indonesia. Tercatat 7.000 orang pribumi menjadi korban dan 8.000 korban Belanda. Tidak hanya itu, lebih dari 200 ribu orang mengalami kerugian materi.

Perang Jawa yang juga dikenal sebagai Perang Diponegoro ini berawal saat Pangeran tidak sepakat dengan adanya campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan. Hingga pada 1821 banyak petani yang menderita akibat penyalahgunaan penyewaan tanah oleh Belanda dan beberapa negara lain, seperti Prancis, Jerman, hingga Inggris.

Gubernur Hindia Belanda saat itu, Godert van der Cappelen mengeluarkan dekrit 6 Mei 1823 yang berbunyi tanah yang disewa orang Eropa dan Tionghoa wajib dikembalikan kepada pemiliknya. Namun, sang pemilik wajib memberikan kompensasi kepada para penyewa lahan.

Pangeran Diponegoro tidak menerima keputusan tersebut. Pangeran Diponegoro pun memutuskan melakukan perlawanan agar para petani di Tegalrejo dapat membeli senjata dan makanan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement