Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menuturkan, pendirian Koperasi Tirto Multo Bogowonto juga bertujuan agar warga yang telah mendapatkan ganti untung bisa ikut terlibat dan memiliki peran dalam PSN Bendungan Bener.
Menurut Ganjar, dengan cara melibatkan masyarakat seperti itu, mereka tidak akan merasa dirugikan dan merasa menjadi korban pembangunan.
Ganjar juga menyebutkan, dalam setiap pembangunan yang dilakukan pemerintah, masyarakat hanya perlu dilibatkan, dijelaskan se-detail mungkin dan dilakukan pendekatan dengan cara yang merakyat agar potensi konflik bisa diredam.
"Dengan cara itu, peran kelembagaan koperasi menjadi bisa bermanfaat dalam proyek-proyek strategis nasional, potensi konflik bisa kita reda, hasil ekonominya bisa lebih tinggi," ungkap Ganjar.
"Masyarakat akan mendapatkan keterampilan dan manfaat yang lebih bagus karena kita terlibat, pemerintah terlibat, CSR terlibat atau mereka ikut dalam proyek strategis nasional itu sehingga semuanya terjaga, manfaat muncul, kelembagaan maupun koperasinya bisa berjalan," lanjut Ganjar.
Diketahui, saat mulai muncul percikan konflik di Desa Wadas, Ganjar langsung menyampaikan pernyataan tegas untuk bertanggung jawab penuh. Ganjar juga beberapa kali mengunjungi langsung warga Wadas baik yang pro maupun yang kontra.
Bahkan, Ganjar juga pernah menginap di salah satu rumah warga di Desa Wadas sebagai bentuk komitmen untuk menyelesaikan permasalahan di sana.
Tak hanya dalam konflik Desa Wadas, Stafsus Wapres RI juga mengapresiasi upaya yang dilakukan Ganjar Pranowo dalam menangani konflik pembangunan pabrik semen di Rembang saat periode pertama kepemipinan Ganjar di Jawa Tengah.
(Angkasa Yudhistira)