JAKARTA - Setiap tanggal 1 Juni dirayakan sebagai Hari Lahir Pancasila. Tanggal tersebut diambil bertepatan saat Bapak Proklamator Indonesia, Soekarno berpidato di Sidang BPUPKI.
Hari Pancasila juga menjadi momentum rutin setiap tahun, untuk menggugah kesadaran kebangsaan anak bangsa agar senantiasa merawat dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi, dasar negara, dan pandangan hidup bangsa. Terbukti sejak kemerdekaan hingga kini sangat berperan dalam menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
Anggota Komisi III DPR RI Agustiar Sabran menceritakan, Bung Karno pernah menawarkan ideolagi Pancasila untuk dunia dalam pidatonya di PBB pada tanggal 30 September 1960, ‘To Build The World A New’.
BACA JUGA:
"Pembumian Pancasila untuk dunia adalah perjuangan menciptakan perdamaian dunia, yang diimplementasikan dalam kemerdekaan adalah hak segala bangsa," kata Agustiar, Kamis (1/6/2023).
"Pancasila bertentangan dengan kapitalisme dan liberalisme; bertentangan juga dengan marxisme-leninisme. Keduanya mengandung benih-benih imperialisme kolonialisme. Sedangkan Pancasila bercita-cita membangun persaudaraan dunia," sambungnya.

Agustiar menjelaskan, radikalisme juga tidak sesuai dengan Pancasila. Sebab Indonesia adalah negara kebangsaan yang berdiri kokoh di atas semua paham individu atau golongan. Radikalisme didasarkan oleh ideologi yang tidak sesuai dengan sila ketuhanan dan antikemanusiaan
BACA JUGA:
Lebih lanjut, politisi PDIP itu mengajak masyarakat Indonesia menjadikan peringatan Hari Lahir Pancasila menjadi momentum bangkit bersama membangun kepemimpinan strategis dalam seluruh aspek kehidupan, yang dimulai dengan cara-cara sederhana.
"Seluruh kemandirian kita sebagai bangsa berdasarkan kultur nasional kita yaitu gotong-royong, sinergi koneksitas, menciptakan nilai tambah dalam seluruh aspek kehidupan kita sebagai bangsa besar yang seharusnya bertindak sebagai bangsa besar," ucapnya.
Sabran melanjutkan, Indonesia diakui sebagai negara yang bekerja gotong royong. Itu jadi modal untuk percaya diri dan hadir sebagai bangsa yang berdaulat, berdikari dan bangga dengan kebudayaan kita sendiri.