MALANG – Panglima Jenderal Sudirman dan KH. Masjkur pernah nyaris gugur saat terjadi serangan pasukan sekutu Belanda di tengah malam di daerah Trenggalek, Jawa Timur (Jatim).
Seperti diketahui, pertempuran mempertahankan kemerdekaan yang dilakukan para pahlawan bukanlah hal yang mudah. Nyawa para pahlawan nasional ini kerap menjadi taruhan ketika tentara sekutu melakukan penyerangan ke tempat persembunyian atau tempat peristirahatan mereka.
Menurut Prof. Mas'ud Said selaku pengusul pahlawan nasional KH. Masjkur, kala itu Sudirman yang menjadi panglima tertinggi militer memilih memimpin langsung perang gerilya di hutan belantara dan pelosok-pelosok negeri.
Dia menuturkan langkah perjuangan KH. Masjkur bersama Panglima Sudirman terjadi saat para pejuang ini melakukan peperangan gerilya di Trenggalek di tahun 1945, pasca kemerdekaan.
Informasi ini didapatnya dari seorang informan yang diketahui sudah cukup tua. Bahkan sang informan itu menunjukkan langsung dimana lokasi ketika ia bertemu dengan KH. Masjkur yang mengiringi Panglima Sudirman saat pertempuran mempertahankan kemerdekaan di Trenggalek.
Namun Prof. Mas'ud tak mengingat siapa nama orang yang juga mempunyai sebuah langgar kecil di kampungnya. Sumber itu pun diketahui sudah meninggal dunia.