Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Special Report: Berkejaran dengan Sisa Waktu Ultimatum KKB Ancam Bunuh Pilot Susi Air

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Kamis, 08 Juni 2023 |11:25 WIB
Special Report: Berkejaran dengan Sisa Waktu Ultimatum KKB Ancam Bunuh Pilot Susi Air
Pilot Susi Air Kapten Phillips Disandera KKB
A
A
A

JAKARTA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya mengancam akan membunuh Pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens yang telah disandera selama 4 bulan di rimba Papua.

KKB teroris menuntut pembicaraan pemisahan diri dengan Indonesia yang melibatkan kekuatan regional Australia dan Selandia Baru.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau KKB, secara berkala merilis pembaruan tentang Mehrtens sejak ditangkap setelah dia mendaratkan penerbangan charter pesawat Susi Air di Bandara Paro, Kabupaten Nduga.

Dalam vidio yang dirilis KKB, Kapten Philips mengatakan bahwa dirinya akan ditembak mati jika Indonesia tidak mengakui kemerdekaan Papua. Dia hanya diberi waktu selama 2 bulan agar negara lain berbicara kepada Indonesia terkait kemerdekaan Papua.

“Kalau sudah 2 bulan mereka tidak bicara dengan Papua, mereka (KKB) akan tembak saya,” kata Mehrtens dalam vidio yang beredar di media sosial.

Dalam tayangan yang beredar, terlihat Warga Negara Selandia Baru itu dikelilingi KKB teroris. Kapten Philips memegang bendera bintang kejora dengan memakai topi rimba dengan kaos warna hitam. Sejumlah teroris KKB juga mengelilingi Kapten Philips lengkap dengan berbagai macam persenjataan.

Reaksi TNI Atas Ancaman KKB Teroris

TNI memilih cara persuasif dalam upaya membebaskan Pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens dari penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) teroris.

“Panglima TNI tadi sudah sampaikan di doorstop ACDFM di Bali, bahwa mediasi sudah dan terus dilakukan baik oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, dan juga oleh Pemkab setempat,” ujar Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono, kepada Okezone.

“Adapun operasi yang dilakukan dan diupayakan tidak ada yang menimbulkan korban di pihak penduduk,” tutup Julius.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement