Di area gedung itu juga terdapat ruang bawah tanah atau bunker. Awalnya, ruang bawah tanah ini merupakan tempat cadanga air bersih di zaman Belanda. Tapi di zaman Jepang, justru dijadikan penjara bawah tanah.
Konon juga, di ruang bawah tanah yang turut terdapat sebuah terowongan itu, kalau ditelusuri bisa sampai ke ruang bawah tanah Stasiun Tawang. Beberapa tahun lalu, lokasi bunker juga pernah dijadikan tempat beruji nyali oleh salah satu stasiun TV swasta.
Dulu sebelum dipugar, Lawang Sewu dijaga oleh beberapa kuncen alias juru kunci. Justru dikatakan, ramainya pengunjung ke Lawang Sewu itu di malam hari untuk bersafari malam. Kini, “wisata” macam itu sudah tak lagi eksis sejak dipugar PT KAI.
Beragam kisah mistis masih tertinggal di Lawang Sewu. Salah satu yang paling dikenal adalah arwah seorang Noni (wanita) Belanda. Disebutkan, dia jadi salah satu korban pemerkosaan dan penyiksaan, hingga dipenggal Jepang. Arwahnya sering bergentayangan di sekitar Lawang Sewu.
(Awaludin)