Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kiprah Jenderal Gatot Subroto dari Eksekusi Amir Sjarifuddin hingga Gerakan 17 Oktober

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Minggu, 11 Juni 2023 |06:00 WIB
Kiprah Jenderal Gatot Subroto dari Eksekusi Amir Sjarifuddin hingga Gerakan 17 Oktober
Gatot Subroto (Foto: istimewa/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Jenderal Gatot Soebroto merupakan salah seorang tokoh besar TNI yang tak lepas dari kontroversi. Pria kelahiran 10 Oktober 1907 itu memiliki beberapa catatan hitam selama berkarier di TNI, termasuk perintahnya untuk mengeksekusi mantan Perdana Menteri Amir Sjarifuddin, hingga terlibat gerakan 17 Oktober 1952.

Dikutip dari buku ‘Sejarah Kecil Petite Histoire Indonesia’, pada 18 Desember 1948, Gatot Soebroto, yang kala itu berpangkat kolonel memerintahkan anak buahnya mengeksekusi Amir Sjarifuddin tanpa diadili.

Eksekusi terhadap Amir Sjarifuddin dan antek-antek golongan kiri, pasca-pemberontakan PKI Madiun itu, dilakukan di hari yang sama ketika Belanda melancarkan Agresi Militer II ke Yogyakarta.

Eksekusi itu dilakukan Gatot Soebroto meski kendati Presiden Soekarno tak menghendakinya.

Setelah penangkapannya pada 29 November 1948, Amir Sjarifuddin dibawa ke Yogyakarta dan ditahan di Benteng Vredeburg.

Kala itu Soekarno sempat menyatakan permintaan agar Amir tidak dihukum mati. Sementara dalam buku ‘Madiun 1948: PKI Bergerak’, Wakil PM Mohammad Hatta minta Amir dan kawan-kawannya diajukan ke muka pengadilan.

“Saya sudah bilang untuk menahan mereka semua dan membawa mereka ke pengadilan,” seru Hatta kala itu seperti dikutip dalam buku ‘Indonesia Free: A Political Biography of Mohammad Hatta’.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement