 
                "Peredarannya ini sangat masif, sangat miris karena ada bunker. Bahkan ada buku rekapnya, ada penyalurannya. Kita akan kejar, siapa di belakang semuanya ini," tutur Kombes Dodi.
Apabila peredaran narkoba tidak terkendali, kata dia, maka generasi muda akan hancur karena kasus ini berasal dari lembaga pendidikan.
"Makanya, kami bersama-sama menyikapinya. Manakala ada yang terindikasi terlibat sebagai pengguna, mari kita sama-sama rehabilitasi," katanya.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel Brigadir Jenderal Polisi Ghiri Prawijaya saat dikonfirmasi menyatakan belum mendapat informasi resmi dari Polda Sulsel terkait adanya bunker narkoba di salah satu kampus ternama di Makassar.
"Saya juga lagi cari itu sumbernya dari mana. Dari kemarin sampai sekarang belum dapat jawaban dari Polda, ... katanya dalam pengembangan. Tapi, saya sudah sampaikan, mudah-mudahan nanti (dapat) kalau sudah jelas (kampusnya)," kata Brigjen Ghiri.
Apakah ada upaya penelusuran kampus mana yang dimaksud, kata dia, sejauh ini belum ada informasi di kampus mana bunker narkoba itu berada. Soal informasi yang masih tertutup, menurut dia, itu biasa di jajaran kepolisian dan BNN agar tidak bocor di awal.