Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tepung Tapioka dan Buah, Penyelamat Hidup 4 Anak yang 40 Hari Tersesat di Amazon

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 11 Juni 2023 |18:24 WIB
Tepung Tapioka dan Buah, Penyelamat Hidup 4 Anak yang 40 Hari Tersesat di Amazon
Tentara Kolombia menyelamatkan anak korban jatuhnya pesawat Cessna 206 yang jatuh di Hutan Amazon pada 1 Mei 2023, dalam foto yang dirilis 9 Juni 2023. (Foto: Kantor Kepresidenan Kolombia via Reuters)
A
A
A

BOGOTA - Empat anak pribumi berhasil ditemukan selamat dari insiden kecelakaan pesawat di hutan Amazon yang menewaskan tiga orang dewasa. Mereka harus berjuang untuk bertahan hidup di hutan belantara selama 40 hari sebelum ditemukan selamat oleh tentara Kolombia.

Tepung tapioka dan pengetahuan tentang buah-buahan hutan hujan adalah kunci anak-anak itu dapat bertahan hidup di hutan yang dihuni ular, nyamuk dan satwa liar lainnya. Anggota suku Huitoto, yang berusia 13, 9 dan 4 tahun, dan 11 bulan tersebut, diperkirakan akan dirawat selama minimal dua minggu di rumah sakit setelah berhasil diselamatkan pada Jumat (9/6/2023).

Para anggota keluarga, Presiden Gustavo Petro serta pejabat pemerintah dan militer bertemu dengan anak-anak itu pada Sabtu (10/6/2023) di rumah sakit di Ibu Kota Bogota. Menteri Pertahanan Iván Velásquez mengatakan kepada wartawan bahwa anak-anak itu mengalami dehidrasi dan belum bisa makan.

“Tapi secara umum kondisi anak-anak bisa diterima,” kata Velásquez sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia. Mereka bepergian dengan ibu mereka dari Desa Araracuara di Amazon ke San Jose del Guaviare ketika pesawat yang mereka tumpangi jatuh pada 1 Mei dini hari.

Pesawat Cessna baling-baling bermesin tunggal membawa tiga orang dewasa dan empat anak ketika pilot menyatakan keadaan darurat karena kerusakan mesin. Pesawat kecil itu jatuh dari radar beberapa saat kemudian dan pencarian korban selamat dimulai.

"Ketika pesawat jatuh, mereka mengeluarkan (dari reruntuhan) sebuah fariña, dan karena mengkonsumsi makanan itu, mereka selamat," kata paman anak-anak itu, Fidencio Valencia kepada wartawan di luar rumah sakit. Fariña adalah tepung tapioka yang dikonsumsi masyarakat di wilayah Amazon.

“Setelah fariña habis, mereka mulai memakan biji-bijian,” kata Valencia.

Astrid Cáceres, Kepala Institut Kesejahteraan Keluarga Kolombia, mengatakan anak-anak tersebut juga diuntungkan dengan kondisi hutan yang saat itu sedang panen buah.

Sebuah video Angkatan Udara Kolombia yang dirilis Jumat menunjukkan sebuah helikopter menggunakan tali untuk menarik anak-anak muda itu karena tidak dapat mendarat di hutan hujan lebat tempat mereka ditemukan. Militer Kolombia pada Jumat mencuit foto yang menunjukkan sekelompok tentara dan sukarelawan berpose dengan anak-anak, yang terbungkus selimut termal. Salah satu tentara memberi minum lewat botol ke bibir anak terkecil.

Jenderal Pedro Sanchez, yang bertanggung jawab atas upaya penyelamatan, mengatakan bahwa anak-anak itu ditemukan 5 kilometer dari lokasi kecelakaan. Dia mengatakan tim penyelamat telah melewati dalam jarak 20 hingga 50 meter dari tempat anak-anak itu ditemukan beberapa kali, tetapi keberadaan para penyintas tersebut luput.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement