"Tuduhan rasisme terhadap Polandia sedang diedarkan dalam kasus ini. Ini tidak masuk akal," kata Direktur Departemen Keamanan Nasional dan juru bicara Menteri Koordinator Layanan Khusus Polandia, Stanisław Żaryn.
Juru bicara bandara Chopin Warsawa Piotr Rudzki mengatakan kepada BBC bahwa penjaga keamanan Afrika Selatan tidak memiliki izin yang diperlukan untuk senjata mereka.
"Kami tidak bisa membiarkan penumpang dengan senjata api ilegal masuk ke Uni Eropa (UE)," katanya.
Rudzki menambahkan bahwa mereka diberitahu mereka bisa turun jika mereka meninggalkan senjata mereka di pesawat tapi mereka menolak.
"Senjata api...tidak akan disita seperti yang dikatakan beberapa laporan di Afrika Selatan," tambahnya.
Apa yang dimulai sebagai kebuntuan pada Kamis (15/6/2023) sore telah meningkat menjadi pertikaian diplomatik.
Seorang juru bicara Presiden Afrika Selatan Vincent Magwenya mengatakan pertikaian itu "disesalkan". Dia menjelaskan upaya sedang dilakukan untuk memastikan mereka yang berada di pesawat dapat melanjutkan perjalanan, setidaknya untuk perjalanan Rusia. Namun menurut Rudzki, ini bukan lagi pilihan.