NEW YORK - Menurut Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS), lima orang di kapal selam yang hilang di dekat reruntuhan kapal Titanic hanya memiliki waktu kurang dari 40 jam untuk bernapas.
Dikutip CNN, pencarian mendesak sejauh ini belum menghasilkan apa-apa, tetapi para pejabat sedang mencari baik di permukaan maupun di bawah air di daerah Atlantik Utara yang terpencil. Penjaga Pantai pada Selasa (20/6/2023) mengatakan lebih banyak peralatan dan personel diharapkan tiba segera.
Seperti diketahui, kapal selam yang hilang itu adalah bagian dari ekspedisi delapan hari ke Titanic yang dilakukan oleh Ekspedisi OceanGate. Pencarian difokuskan di sekitar lokasi kapal karam, sekitar 900 mil lepas pantai Cape Cod. Kapal selam itu mulai turun selama dua jam pada Minggu (18/6/2023) pagi.
Kapal itu kehilangan kontak dengan Polar Prince, kapal pendukung yang mengangkut kapal itu ke lokasi, kurang dari dua jam setelah turun.
Operasi pencarian dilakukan hari itu juga. Kapten Jamie Frederick, dari Departemen Tanggap Distrik Penjaga Pantai Pertama, dalam pengarahan pada Selasa (20/6/2023) mengatakan Penjaga Pantai AS bekerja "sepanjang waktu" untuk mencoba menemukan kapal selam yang hilang.
Selain melihat ke permukaan air, tim memiliki kemampuan pencarian bawah air di tempat kejadian.
Perusahaan pemetaan laut dalam Magellan, yang paling terkenal karena citra laut dalam Titanic yang unik, juga bekerja untuk mengirimkan peralatannya ke lokasi.
Menurut pejabat, cuaca dan kabut memperumit upaya pencarian udara pada Senin (19/6/2023). Tapi, kondisinya membaik pada Selasa (20/6/2023).
Angkatan Laut AS mengirimkan para ahli dan "Flyaway Deep Ocean Salvage System" - yang dapat mengangkat kapal kecil - untuk membantu.
Menurut Penjaga Pantai dan Komando Transportasi AS, militer AS memindahkan aset militer dan komersial. Prancis mengatakan telah mengirim kapal dengan robot bawah air.
(Susi Susanti)