Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Ki Ageng Wonokusumo Mengumandangkan Azan pada Zaman Majapahit

Susi Susanti , Jurnalis-Minggu, 25 Juni 2023 |06:03 WIB
Kisah Ki Ageng Wonokusumo Mengumandangkan Azan pada Zaman Majapahit
Makam Ki Ageng Wonokusumo (Foto: Okezone/Istimewa)
A
A
A

GUNUNGKIDUL – Jika bercerita tentang Gunungkidul tidak bisa dilepaskan dari cerita-cerita pelarian Majapahit dan sejarah perkembangan Mataram Islam. Salah satunya adalah petilasan Ki Ageng Wonokusumo di Dusun Wonotoro, Desa Jatiayu Karangmojo.

Jika pada zaman Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, Bilal bin Rabah dipercaya mengumandangkan azan, namun pada masa Kerajaan Majapahit, Ki Ageng Wonokusumo yang selalu mengumandangkan azan.

Namun, kumandang azan yang dilakukan tidak pernah terdengar baik dari wilayah Giring, Sodo Paliyan, maupun dari Bayat Klaten. Akhirnya, Wonokusumo mencari tempat yang tinggi di Bukit Wonotoro.

Dari situlah kumandang azan terdengar sampai Giring tempat ayahnya, serta sampai ke Tempat Sunan Pandanarang di Bayat. Bahkan, upaya berhubungan jarak jauh ketiganya melalui kebatinan bisa dilakukan dari puncak bukit tersebut.

Nama Ki Ageng Wonokusumo tidak bisa lepas dari sejarah kerajaan Mataram Islam. Sementara itu, Wonokusumo tidak bisa lepas dari Sunan Pandanaran di Bayat Klaten, serta KI Ageng Giring III.

Wonokusumo merupakan anak dari Ki Ageng Giring III. Setelah besar, dia pergi ke arah timur laut dan tinggal di Desa Gedangrejo Karangmojo.

Menurut juru kunci Makam Ki Ageng Wonokusumo, Daryanto belum lama ini mengatakan, cerita mengenai Ki Ageng Wonokusumo didapatkannya dari leluhur secara turun-temurun.

Dia menuturkan, Ki Ageng Wonokusumo merupakan salah satu tokoh Islam yang disegani dan ditakuti. Bahkan, dianggap musuh besar oleh penjajah Belanda yang selalu ingin membunuhnya.

Namun, para pengikut dan sahabat Wonokusumo selalu bisa mengelabuhi Belanda. Hingga akhirnya pada suatu saat terjepit, para pengikut dan sahabat mengatakan bahwa Ki Ageng Wonokusumo telah meninggal dunia.

Adapun lokasi makam Ki Ageng Wonokusumo berada di lokasi yang tinggi, di sekitarnya juga digunakan pemakaman umum. Namun, warga sekitar tidak berani memakamkan warga berada lebih tinggi dari makam Wonokusumo.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement