JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyoroti beragam persoalan pelayanan di masyarakat. Salah satunya kritik terhadap ujian untuk mendapat surat izin mengemudi (SIM) yang perlu dievaluasi sampai gencarnya program 'Jumat Curhat'.
Terkait hal itu, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menilai kritik dan upaya melakukan evaluasi oleh Kapolri. Dipandang sebagai hasil dari mendengarkan keluhan masyarakat atas pelayanan Polri dalam berbagai hal.
"Intinya Pak Kapolri ingin menekankan, bahwa melayani masyarakat adalah satu tugas utama dari Polri. Dalam pelayanan ini yang diutamakan adalah masyarakat," kata Sugeng saat dihubungi, Minggu (25/6/2023).
Itu karena, lanjut Sugeng, pelayanan kepada masyarakat jangan sampai menimbulkan persoalan yang menyulitkan masyarakat. Seperti halnya tes ujian mendapatkan SIM yang sejak dulu kerap dikeluhkan masyarakat karena dinilai sulit.
"Seperti tes kendaraan untuk memperoleh SIM, ya yang harus zig-zag, dan mengendarai angka delapan. Itu tentu sulit dan tidak perlu dilakukan," ucapnya.
Sugeng menilai upaya evaluasi ini juga didorong dengan kehadiran program 'Jumat Curhat' yang bisa bersinergi dalam rangka responsif terhadap masalah di masyarakat. Agar bisa melakukan evaluasi untuk melayani lebih cepat dan tepat.
"Nah karena itu, Jumat curhat adalah satu program yang sangat strategis penting dan dapat dilakukan secara konsisten. Supaya masyarakat merasa diayomi dan didengar ini akan meningkatkan kepercayaan publik kepada kepolisian ini penting," katanya.
"Dengan program Jumat Curhat polisi akan mendapatkan banyak informasi satu bahan untuk mengatasi Kamtibmas menjaga keamanan. Dengan Jumat Curhat terjalin satu komunikasi, satu tujuan sehingga masyarakat akan berada di depan dalam membantu tugas kepolisian," tuturnya.