Dalam pernyataannya, Kepala Buthelezi mengatakan pembantu senior Raja Misuzulu, Douglas Xaba yang tinggal bersamanya, "meninggal secara tiba-tiba dan ada kecurigaan bahwa dia diracun".
"Ketika Yang Mulia mulai merasa tidak enak badan, dia curiga bahwa dia juga mungkin telah diracuni. Dia segera mencari perawatan medis di Eswatini. Saya diberitahu bahwa Yang Mulia merasa tidak nyaman mencari perawatan di Afrika Selatan, karena kedua orang tuanya telah menerima perawatan di Afrika Selatan dan kemudian meninggal," kata Kepala Buthelezi.
Buthelezi menambahkan bahwa meskipun Raja baru-baru ini menunjuk Pangeran Afrika sebagai kepala komunikasi di kantornya, naun dia sebagai perdana menteri tradisional, memiliki kewajiban untuk memberi tahu bangsa Zulu tentang "situasi yang mengkhawatirkan ini".
"Perhatian langsung kami adalah kesejahteraan Raja. Kami sebagai bangsa Zulu berdoa untuk kesembuhan Yang Mulia secara penuh dan cepat. Jika ada alasan untuk penyelidikan lebih lanjut, itu akan ditangani oleh pihak berwenang," lanjutnya.
Dalam pernyataan selanjutnya, Pangeran Afrika mengatakan tampaknya ada "agenda yang diatur dan narasi putus asa untuk mengomunikasikan fitnah dan klaim tak berdasar" tentang kesehatan raja.
"Pada akhirnya, ini menciptakan kepanikan yang tidak perlu dan persepsi ketidakstabilan di Royal Crown," tambahnya.
Namun, Pangeran Afrika mengonfirmasi raja telah menjalani pemeriksaan medis menyeluruh di Eswatini saat mengunjungi pamannya, Raja Mswati III.