Rahmatullah Nabil menjabat kepala Direktorat Keamanan Nasional Afghanistan dari 2010 hingga 2012.
Dalam cuitannya pada Sabtu (1/7/2023), ia mengejek pernyataan Biden, dengan bercanda menyebut pernyataan itu membuat Taliban seolah-olah mitra paramiliter AS, mirip kelompok tentara bayarannya Rusia, Wagner. Ia mengatakan bahwa Biden telah “membuat terobosan dengan mengungkap lampiran tersembunyi dari perjanjian Doha, memperjelas peran Taliban sesungguhnya sebagai Kelompok Wagner-nya Amerika Serikat di wilayah ini.”
Di bawah perjanjian Doha, sebagai imbalan atas penarikan pasukan AS dari Afghanistan, Taliban sepakat untuk mencegah negara itu menjadi suaka teroris dan berhenti menyerang tentara AS.
Klaim Biden bahwa Al-Qaeda telah keluar dari Afghanistan juga bertentangan dengan laporan PBB Februari lalu yang menyimpulkan bahwa kelompok-kelompok teroris, termasuk Al-Qaeda, “menikmati kebebasan yang lebih besar untuk bergerak di Afghanistan berkat ketiadaan strategi keamanan Taliban yang efektif,” dan “memanfaatkannya dengan baik.”
Saat diminta mengklarifikasi pernyataan Biden, Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan bahwa presiden harus mengambil keputusan yang sulit saat mengakhiri perang terlama negaranya itu.