Jika diamati secara geografis memang wilayah Jagakarsa ini cukup strategis untuk dijadikan sebuah benteng pertahanan atau pemukiman yang tersembunyi, ditambah wilayah disini kaya akan hasil bumi dan air yang melimpah sehingga sangat menunjang sistem pemerintahan yang ada.
Keberadaan mereka yang berada di Jagakarsa demi untuk memperkuat Pasukan Mujahidin Kesultanan Demak yang akan menghadapi Portugis di Marunda Kelapa, disamping itu karena jalur ini berdekatan dengan wilayah pemerintahan Pajajaran.
Maka kelima tokoh penting ini menjadikan wilayah Jagakarsa sebagai jalur transportasi strategis untuk mengamati kekuatan musuh.
Apalagi diketahui bahwa pada tahun 1522 Portugis pernah mendatangi Kerajaan Pajajaran untuk menghadiri pelantikan Raja Pajajaran Baru.
Pangeran Jagakarsa sendiri semasa hidupnya dikenal sebagai ulama yang tawadhu, alim dan sederhana. Sampai akhir hayatnya beliau dikenal sebagai orang yang zuhud. Beliau bahkan melarang makamnya dibuat bagus, karena khawatir dikultuskan.
Sehingga tidaklah mengherankan, sampai saat ini makam beliau masih berbentuk sederhana. Sampai saat ini makam beliau juga tidak pernah dipasangi Plang nama, karena memang beliau tidak senang dengan ketenaran.