Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Prajurit Yonif 310 Kodam Siliwangi Menumpas Antek PKI Pakai Taktik Pagar Betis

Dharmawan Hadi , Jurnalis-Sabtu, 08 Juli 2023 |06:12 WIB
Kisah Prajurit Yonif 310 Kodam Siliwangi Menumpas Antek PKI Pakai Taktik Pagar Betis
Andi Nurdin (Foto: Dharmawan Hadi)
A
A
A

JAKARTA - TNI menumpas antek-antek dan sisa-sisa Partai Komunis Indonesia (PKI) di seluruh pelosok Tanah Air setelah partai tersebut dinyatakan terlarang dan dibubarkan. PKI sebelumnya berupaya menggulingkan Pemerintah Republik Indonesia lewat Gerakan 30 September 1965, namun gagal.

Andi Nurdin (85), salah satu veteran yang ikut berjuang menumpas PKI dan antek-anteknya. Pada saat itu, ia merupakan anggota prajurit Yonif 310 yang ditugaskan untuk menumpas antek-antek dan sisa-sisa PKI di Kalimantan Barat yang sudah dipersenjatai.

"Pada saat kejadian G30S/PKI waktu itu saya masih bertugas di perbatasan Indonesia-Malaysia sekitar tahun 1966. Setelah itu saya ditugaskan untuk menjadi pengawal Jenderal AH Nasution menjelang Sidang Umum MPR ketika Presiden Soeharto akan dilantik," ujar Andi kepada MNC Portal Indonesia beberapa waktu lalu.

Andi menjelaskan bahwa Pierre Tandean merupakan ajudan, sementara dirinya pengawal yang bertugas untuk memastikan keamanan Jenderal AH Nasution.

"Ibaratnya kalau ada yang memberi racun atau apapun yang menimpa Jenderal AH Nasution, maka dirinya yang akan meninggal terlebih dahulu," katanya.

Banyak pertempuran yang berkesan dalam ingatan dan yang membuatnya bangga menjadi prajurit Yonif 310 Kodam Siliwangi. Di antaranya, ketika ia bertempur melawan pemberontakan yang ada di seluruh Indonesia seperti penumpasan Republik Maluku Selatan (RMS), Permesta di Sumatera Utara dan lainnya.

Namun, ada satu peristiwa yang paling Andi berkesan hingga sekarang, yakni ketika diperintahkan menumpas antek-antek PKI dan sisa-sisanya di Kalimantan Barat. Dalam pertempuran kontak senjata, Andi kehilangan 11 orang temannya dari Yonif 310 saat bertempur di Sungai Sekayam (anak sungai dari sungai Kapuas).

"Dari 310 itu ada 11 orang korban dan dari lawan lebih banyak yang meninggal, karena PKI di Kalimantan juga dilengkapi senjata api, sempat saling adu tembak di daerah Sungai Sekayam. Dari operasi penumpasan PKI, kita mendapat 250 pucuk senjata hasil perampasan dari PKI," ujar Andi.

Andi menambahkan, dengan metode Pagar Betis yang diciptakan oleh Jenderal AH Nasution, para pemberontak akhirnya menyerah dan dalam 7 bulan operasi militer tersebut diselesaikan. "(Yonif) 310 itu Istimewa, pasukan lain 1 tahun kita 7 bulan (dalam menumpas pemberontak)," katanya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement