JAKARTA - Dipa Nusantara Aidit lahir pada 30 Juli 1923 dan dikabarkan meninggal pada 22 November 1965. Ia merupakan seorang politikus komunis Indonesia yang memegang jabatan sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Indonesia (PKI) dari 1951 hingga masa eksekusinya selama tragedi pembantaian di Indonesia pada tahun 1965-1966.
Melansir dari beragam sumber, Aidit, yang lahir dengan nama Achmad Aidit di Pulau Belitung, sering disapa dengan sebutan "Amat". Awal kehidupannya diwarnai oleh sistem pendidikan kolonial Belanda.
Ayahnya, Abdullah Aidit, pernah memimpin gerakan pemuda melawan kekuasaan kolonial Belanda di Belitung. Setelah kemerdekaan Indonesia, Abdullah Aidit menjadi anggota DPRS yang mewakili rakyat Belitung.
Selain itu, ia mendirikan perkumpulan keagamaan "Nurul Islam", yang memiliki afiliasi dengan Muhammadiyah.
Ibunya, Mailan, berasal dari keluarga ningrat Belitung, sebagai putri dari Ki Agus Haji Abdul Rachman dan Nyayu Aminah. Ki Agus dikenal sebagai pionir di kampung Batu Itam dan pemilik tanah yang luas.
Meskipun asal-usul Aminah masih belum jelas, sumber sekunder menyebutkan bahwa leluhur ibu Aidit berasal dari Nagari Maninjau, Sumatera Barat.
Aidit adalah anak sulung dari empat bersaudara. Ayahnya meninggal saat Aidit masih kecil, sehingga ia dibesarkan oleh ayah tirinya. Aidit memiliki dua saudara tiri, yaitu Asahan dan Sobron.
Setelah menyelesaikan pendidikan HIS di Bangka, Aidit berpindah ke Jawa dan tinggal bersama keluarga Isa Anshari di Bandung. Hubungan mereka tetap terpelihara, meskipun kelak mereka menjadi lawan politik.
Aidit bahkan pernah memberikan buku tentang komunisme kepada putra sulung Isa Anshary, Endang Saifuddin Anshari. Ketika mencapai usia dewasa, Achmad Aidit mengubah namanya menjadi Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit.
Keputusan ini disampaikannya kepada ayahnya, yang memberikan persetujuan tanpa ragu.