"Kalau soal mandat yang disampaikan tadi, kita satu frekuensi. Perempuan adalah pendidik pertama di keluarga, perempuan adalah narasumber pertama nilai kebudayaan untuk anak bangsa, maka perempuan tidak cukup hanya dilindungi, tapi juga harus ikut serta bersama bahkan menjadi garda terdepan pembangunan bangsa," katanya.
Menurut Ganjar, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ia juga mengapresiasi perempuan Jatim yang selama ini telah terlibat aktif menyampaikan masukan kepada negara.
"Ada akses pendidikan, kesehatan, kekerasan pada perempuan, KDRT, termasuk kepedulian pada kelompok profesi perempuan seperti nelayan, petani dan buruh migran. Tentu ini PR kita semua untuk segera dibereskan," tegasnya.
(Fahmi Firdaus )