LUMAJANG - Jembatan permanen bakal segera dibangun pasca jembatan akses Jalan Raya Malang - Lumajang sempat terputus usai banjir lahar. Hal ini setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang melakukan rapat koordinasi (Rakor) dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjelaskan, pasca terjadinya bencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Lumajang bergerak cepat melakukan asesmen dampak termasuk penanganan keselamatan jiwa. Ia juga menyampaikan bahwa kebutuhan dasar para pengungsi di beberapa titik telah terpenuhi.
"Dari semua penanganan ini kami Pemerintah Kabupaten Lumajang tidak bisa menuntaskan secara keseluruhan, kami perlu intervensi BNPB dari penanganan beberapa rekontruksi di Lumajang pasca bencana longsor dan lahar dingin," ucap Thoriqul Haq, melalui keterangan tertulisnya, pada Minggu (9/7/2023).
Sejauh ini dikatakan lima jembatan yang rusak terkena terjangan bencana lahar dingin Gunung Semeru seperti Jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Tumpeng, Jembatan Kaliregoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan, Jembatan Penghubung Lumajang-Malang, Jembatan Limpas Penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter, dan Jembatan Kalibiru Penghubung Desa Sidomulyo dengan Desa Pronojiwo.
Di sisi lain, Sekda Provinsi Jatim, Adhy Karyono juga menerangkan, bahwa untuk mempercepat penanganan perlu sinergitas yang baik antara pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten.
"Fokus kita adalah menyelesaikan infrastruktur, penanganan keselamatan manusianya sudah tertangani, tinggal dibagi saja Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten Lumajang berbuat apa untuk menyelesaikan infrastrukur yang perlu ditangani dengan cepat," terang dia.