Hasil pemungutan suara menandai kekalahan besar bagi negara-negara Barat pada saat OKI memiliki pengaruh yang belum pernah terjadi sebelumnya di dewan tersebut, satu-satunya badan yang terdiri dari pemerintah untuk melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia.
Sebanyak 28 negara memilih mendukung, 12 menentang, dan tujuh negara lainnya abstain. Perwakilan beberapa negara bertepuk tangan setelah resolusi disahkan.
BACA JUGA:
Marc Limon, direktur Universal Rights Group yang berbasis di Jenewa, mengatakan hasilnya menunjukkan "Barat mundur sepenuhnya di Dewan Hak Asasi Manusia."
"Mereka semakin kehilangan dukungan dan argumen," katanya.
BACA JUGA:
Michele Taylor, Perwakilan Tetap AS untuk Dewan Hak Asasi Manusia PBB, mengatakan kekhawatiran Amerika Serikat tentang inisiatif tersebut "tidak ditanggapi dengan serius."
"Saya percaya dengan sedikit lebih banyak waktu dan lebih banyak diskusi terbuka, kita juga dapat menemukan jalan ke depan bersama dalam resolusi ini," katanya dilansir Reuters.
Setelah pemungutan suara, Perwakilan Tetap Pakistan untuk PBB di Jenewa, Khalil Hasmi, menuduh Barat melakukan "lip service" terhadap komitmen mereka untuk mencegah kebencian agama.
"Penentangan beberapa orang di ruangan itu berasal dari keengganan mereka untuk mengutuk penodaan publik terhadap Kitab Suci Alquran atau buku agama lainnya," katanya.
"Mereka tidak memiliki keberanian politik, hukum, dan moral untuk mengutuk tindakan ini, dan itu adalah hal minimum yang diharapkan Dewan dari mereka."
(Fakhrizal Fakhri )