Akan tetapi, lanjutnya, Monique bersikeras untuk berangkat dan oleh pihak maskapai diberikan Indemnity Form (Blue Form) yang isinya apabila terjadi penolakan pendaratan oleh Imigrasi Indonesia maka biaya pemulangannya menjadi tanggung jawab yang bersangkutan.
Sementara itu, Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Ngurah Rai Antonius Parlindungan Sihombing mengatakan bahwa Monique dan ibunya datang ke Bali pada tanggal 5 Juni 2023 menggunkan maskapai Batik Air OD178 (Melbourne-Denpasar).
BACA JUGA:
“Imigrasi Ngurah Rai baru mengetahui paspor yang bersangkutan diduga rusak pada saat pemeriksaan di konter imigrasi dan pada saat yang bersangkutan menunjukkan Indemnity Form (Blue Form) yang diberikan oleh maskapai,” ucapnya.
BACA JUGA:
Untuk menghindari penumpukan antrean penumpang di konter pemeriksaan, sambung Barron, petugas konter mengarahkan yang bersangkutan untuk dilakukan pendalaman pemeriksaan di ruang office imigrasi.
“Setelah dilakukan pendalaman pemeriksaan oleh petugas dan didapati bahwa rusaknya minor, dalam artian masih bisa terbaca oleh sistem pada saat pemindaian dokumen (scan paspor) serta menimbang bahwa yang bersangkutan datang dengan ibunya yang sudah lanjut usia, maka atas dasar kemanusiaan terhadap yang bersangkutan kami izinkan untuk masuk”, lanjut Anton.
Lebih lanjur, Barron menegaskan berdasarkan fakta-fakta yang ada dari hasil investigasi dapat disimpulkan bahwa keterangan yang disampaikan oleh Monique tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Namun demikian, kami Imigrasi Bali tetap terbuka apabila yang bersangkutan bersedia berkomunikasi dengan kami serta memberikan bukti-bukti bahwa memang peristiwa tersebut benar ada, kami akan buka kembali kasus ini. Tapi sementara yang bersangkutan tidak bisa dihubungi, adapun investigasi kami di sini sudah maksimal," jelasnya.
Sebagai informasi, saat ini Monique dan ibunya telah keluar dari wilayah Indonesia. Diketahui, Monique dan ibunya keluar wilayah Indonesia melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Sabtu 10 Juni 2023 menggunakan maskapai Batik Air OD177 (Denpasar-Melbourne).
(Widi Agustian)