Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Profil Si Pendekar Hukum Ismail Saleh

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Sabtu, 22 Juli 2023 |08:24 WIB
Profil Si Pendekar Hukum Ismail Saleh
Ismail Saleh. (Foto: Wikipedia)
A
A
A

JAKARTA - Letjen (Purn) Ismail Saleh SH merupakan mantan Jaksa Agung dan Menteri Kehakiman, yang dijuluki "Pendekar Hukum”. Sosoknya menarik untuk dibahas bertepatan dengan Hari Bhakti Adhyaksa Ke-63 yang jatuh pada hari ini ini, Sabtu 22 Juli 2023.

Ismail Saleh pernah menjabat antara lain Jaksa Agung 1981-1984 dan Menteri Kehakiman RI 1984-1993. Tokoh yang akrab disapa Mas Is itu merupakan kelahiran Pati, Jawa Tengah, 7 September 1926.

Mengutip dari Antara, semasa menjabat Jaksa Agung (1981-1984), Ismail Saleh pernah dijuluki "Trio Punakawan/Pendekar Hukum" bersama Ketua MA Mudjono, SH dan Menteri Kehakiman Ali Said, SH.

BACA JUGA:

Selamat Hari Kejaksaan Nasional 2023, Ini Sejarahnya dari Masa ke Masa 

Mantan Menteri Kehakiman (1984-1993), ini tergolong akrab dengan wartawan. Maklum, sebelumnya dia memang menjabat Pemimpin Umum LKBN Antara (1976-1979), maka dia sangat paham bahwa dunia ini sepi tanpa wartawan (pers).

Setelah Pak Harto lengser tanggal 21 Mei tahun 1998, Ismail Saleh tetap menunjukkan diri sebagai seorang mantan menteri pada masa pemerintahan Orde Baru. Dia tidak bersembunyi atau malah ikut-ikutan menghujat mantan penguasa Orde baru itu, seperti dilakoni beberapa mantan pejabat Orde Baru lainnya.

Ismail Saleh yang mengaku secara pribadi tidak dekat dengan Pak Harto, itu mulai bertugas di Sekretariat Negara sebagai Sekretariat Presidium Kabinet (1967-1968). Kemudian menjabat Wakil Sekretaris Kabinet/Asisten Sekneg Urusan Administrasi Pemerintahan (1972) dan Sekretaris Kabinet (1978).

BACA JUGA:

Kisah Hidup Baharuddin Lopa, Jaksa Pemberani Kepercayaan Gus Dur 

Setelah itu, sempat ditugaskan sebagai Pj. Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (1979-1981), sebelum diangkat menjadi Jaksa Agung (1981-1984) dan Menteri Kehakiman (1984-1988).

Ismail Saleh mengawali karir sebagai anggota intel Tentara Divisi III, Yogyakarta. Kemudian bertugas sebagai anggota Pasukan Ronggolawe Divisi V di Pati dan Wonosobo (1948-1949) sebelum bekerja di Direktorat Kehakiman AD (1952).

Setelah itu, dia bertugas sebagai Perwira Penasihat Hukum Resimen 16, Kediri (1957-1958) dan Jaksa Tentara di Surabaya (1959-1960). Kemudian menjabat Jaksa Tentara Pengadilan Tentara Daerah Pertempuran Indonesia Timur, Manado (1960-1962) dan Oditur Direktorat Kehakiman AD (1962).

Sebelum bertugas di Setneg, dia menjabat Perwira Menengah Inspektorat Kehakiman AD (1964-1965). Namanya semakin populer saat menjabat Jaksa Agung. Pasalnya, dia sering mengadakan kunjungan mendadak ke kantor-kantor kejaksaan.

Dia berprinsip, bila mengharapkan ketertiban masyarakat, maka instansi penegak hukum harus tertib lebih dulu. Kebiasaan sidak itu, dilanjutkannya saat menjabat Menteri Kehakiman. Berbagai penyimpangan pernah dibongkarnya, seperti kasus manipulasi pajak oleh sejumlah perusahaan asing, kasus Tampomas, dan penggelapan uang reboasasi di Sulawesi Tengah.

Ismail Saleh seorang pejabat yang sejak kecil sudah sangat mencintai alam dan hutan. Maklum, ayahnya, seorang kepala kehutanan di daerah Jawa Tengah, sering mengajaknya berkeliling melihat-lihat tanaman di hutan.

Selain itu, setelah lulus HIS, 1941, Ismail masuk ke Sekolah Menengah Pertanian. Walaupun kemudian dia melanjutkan ke SMA dan pada tamat 1950. Setelah itu masuk Akademi Hukum Militer, dan Perguruan Tinggi Hukum Militer.

Sekjen Asosiasi Museum Indonesia, Ismet Rauf juga mengatakan dunia museum kehilangan tokoh penggeraknya. Selain menjadi pendiri Museum Purnabhakti, Ismail saleh juga dikenal sebagai tokoh yang mengembangkan budaya Cirebon.

Ismail Saleh meninggal dunia pada Selasa malam 21 Oktober 2008, pukul 22.30 WIB di RSCM Jakarta dalam usia 82 tahun, karena sakit

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement